Erupsi Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas Sejauh Tujuh Kilometer

- 4 Desember 2022, 18:21 WIB
Erupsi Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas Sejauh Tujuh Kilometer
Erupsi Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas Sejauh Tujuh Kilometer /tangkapan layar bnpb.go.id/

KILAS KLATEN - Gunung Semeru mengalami erupsi dan memuntahkan awan panas guguran sejauh tujuh Kilometer di wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur pada minggu, 4 Desember 2022, pukul 02.46 WIB.

Joko Sambang, selaku Kabid kedaruratan BPBD Lumajang sedang berada di pos pantau yang berjarak 12 Km dari puncak Semeru. Dirinya  menyaksikan guguran awan panas dari erupsi gunung Semeru.

Dilansir dari Antara, berdasarkan pantauan di lapangan bersama tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), abu vulkanik terlihat membumbung tinggi ke atas dan cenderung mengarah ke selatan.

Sebagai antisipasi adanya dampak risiko abu vulkanik, tim BPBD Kabupaten Lumajang juga membagikan masker kepada masyarakat.

Baca Juga: Indonesia dan FAO Perkuat Kerjasama Program CPF Pertanian dan Pangan Hingga 2026

"Abu vulkanik mengarah ke selatan arah Rowo Baung. Di sana sudah ada teman-teman membagikan masker dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat," ungkap Joko.

Menurut PVMBG, Kementerian ESDM, awan panas guguran Gunung Semeru memiliki kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.

Sumber awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.

Berdasarkan pantauan CCTV pemantau gunung Semeru, fenomena APG terus berlangsung hingga pagi ini pukul 07.42 WIB dengan jarak luncur bervariasi antara 5-7 kilometer.

Baca Juga: Link Live Streaming dan Prediksi Prancis Vs Polandia di Babak 16 Besar Piala Dunia Qatar 2022 Hari ini

Saat ini fenomena awan panas guguran Gunung Semeru masih berlangsung.

PVMBG mengeluarkan himbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dan menjauhi wilayah sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.

Saran tersebut diberlakukan sebagai antisipasi terhadap perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Baca Juga: 10 Contoh Soal dan kunci Jawaban Tes PPK 2022

Masyarakat diharapkan terus waspada terhadap potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Melihat aktivitas erupsi gunung semeru dengan munculnya awan panas guguran tersebut, PVMBG masih menetapkan menaikkan status Gunung Semeru dari siaga menjadi awas.***

Editor: Masruro

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x