Ingin Berhenti Melakukan Maksiat? Ikuti Langkah-Langkah Berikut!

12 Februari 2022, 17:56 WIB
Ingin Berhenti Melakukan Maksiat? Ikuti Langkah-Langkah Berikut! /Pixabay/artadyagumelar

KILAS KLATEN - Adakalanya kita merasa iman kita lemah dan membuat diri terjerumus ke dalam perbuatan maksiat. 

Bagi manusia yang beriman, tentu ketika dia merasa telah berbuat maksiat ia pasti merasa bersalah dan ingin berhenti melakukannya.

Namun, untuk berhenti dari perbuatan maksiat tidak semudah yang dibayangkan.

Baca Juga: Ingin Hidup Memiliki Penuh Berkah? Ikuti Beberapa Kiat Berikut untuk Mendapatkannya!

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Berikut Karakter Orang Tua Saleh dalam Mendidik Anak!

Perlu diketahui bahwa sebuah kejahatan atau kemaksiatan itu bisa terjadi, bukan saja karena godaan dan rayuan setan. Banyak faktor yang menyebabkan manusia tergelincir ke dalam kemaksiatan. 

Ibnu Al-Qayyim menjelaskan, "Dosa itu luka dan bisa jadi menyebabkan kematian."

Dan menurutnya induk kemaksiatan ada tiga: 

Pertama: keterikatan hati dengan selain Allah, yang tidak lain adalah syirik. 

Kedua: menuruti dorongan emosi, yaitu kezaliman. 

Ketiga: menuruti kekuatan syahwat yang tidak lain adalah berzina.

Ketiga hal itu disebutkan Allah Ta'ala secara bersamaan di ayat berikut. 

وَٱلَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا

Yang artinya, 'Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar dan tidak berzina… (al-Furqân: 68).

Baca Juga: Masih Sering Dilakukan, Bolehkah Berwudu di dalam Toilet? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat!

Baca Juga: Cara Menjadi Kaya di Akhirat, Penjelasan Buya Yahya ini Sangat Mencerahkan

Beberapa faktor yang sering menjadikan seseorang jatuh ke dalam kemaksiatan adalah sebagai berikut.

Pertama, adanya kesempatan dan kemampuan. Hati yang sedang kotor akan mudah tergoda dan terjatuh dalam lubang kemaksiatan ketika merasa ada kesempatan dan ada kemampuan untuk melakukan dosa tersebut.

Kedua, teman yang jahat. Teman sangat memengaruhi perilaku seseorang. Banyak orang yang berubah dari saleh menuju ke jahiliah, karena pengaruh teman. Begitu pula sebalik nya. Rasulullah bersabda yang artinya, "Seseorang itu akan meng ikuti agama sahabatnya. Oleh karena itu, setiap orang dari kalian hendaknya memperhatikan siapa yang ia jadikan sebagai teman (HR Ahmad).

Juga dalam hadis lain yang artinya, "Permisalan teman duduk yang baik adalah seperti penjual parfum misk (parfum yang paling mahal dan harum). Bisa jadi dia memberimu, atau engkau membeli parfumnya, atau engkau mencium keharuman parfumnya. Sedangkan permisalan teman duduk yang buruk adalah seperti pandai besi. Bisa jadi dia membakar pakaianmu atau engkau akan mencium aroma busuk darinya." (HR Bukhari dan Muslim).

Ketiga, menyepelekan dosa kecil. Banyak orang yang terja tuh kepada kemaksiatan dan dosa besar, karena sering menye pelekan dosa-dosa yang dianggap kecil.

Keempat, dekat dengan sumber-sumber kemaksiatan. Oleh karenanya, Rasulullah melarang para sahabatnya duduk duduk di pinggir jalan, di mana penyebab kemaksiatan banyak terjadi.(HR. Bukhari dan Muslim).

Sumber-sumber kemaksiatan sekarang ini sungguh banyak dan bermacam-macam. Dari mulai TV, video, internet, majalah, radio, nyanyian, dan lain-lain.

Yazid bin al-Walid berkata, "Wahai bani Umayyah! Waspadalah kalian dari nyanyian, karena ia bisa mengurangi rasa malu, menghancurkan kepribadian, dan ia adalah pengganti khamr, sehingga membuat orang berbuat seperti orang mabuk. Jika engkau terpaksa harus melakukannya, maka jauhilah wanita. Karena nyanyian mendorong kepada zina."

Beberapa hal yang dapat membantu seseorang agar tidak jatuh pada kemaksiatan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Selalu ingat bahwa Allah melihat atau menyaksikan. Dengan selalu mengingat bahwa Allah Maha Melihat dan Menyaksikan, membuat seseorang merasa selalu diawasi dan diperhatikan oleh Allah.

2. Selalu ingat bahwa setiap perbuatan manusia ada catatan yang ditulis oleh malaikat. Catatan malaikat ini sebagai bukti baik-buruknya seluruh perbuatan manusia (Qaf: 17-18).

Tidak ada satu pun perbuatan kita yang terlepas dari catatan malaikat. Bahkan, di akhirat kelak seluruh anggota tubuh kita akan bersaksi: tangan, kaki, dan lain-lain (an-Nür: 4).

3. Mencari lingkungan dan teman yang mendukung. Lingkungan ataupun teman yang baik akan membawa dampak positif pada perilaku seseorang.

4. Merasa aneh dan tidak nyaman dengan kemungkaran. Karena orang yang merasa nyaman dengan kemungkaran akan ringan baginya melakukan perbuatan dosa.

Inilah yang paling ditakutkan Abu al-Hasan az-Zayyat Rahimahullah. 

la berkata: "Demi Allah, aku tidak peduli dengan banyaknya kemungkaran dan dosa. Yang paling aku takutkan ialah keakraban hati dengan kemungkaran dan dosa. Sebab, jika sesuatu dikerjakan dengan rutin, maka jiwa menjadi akrab dengannya dan jika jiwa telah akrab dengan sesuatu, maka jiwa itu jarang tidak terpengaruh dengannya."

5. Adanya perasaan dihukum Allah. Karena orang yang merasa aman dari Allah, akan meremehkan berbagai perbuatan maksiat. 

Ibnu al-Jauzi ra. menerangkan: "Ketahuilah, ujian paling besar ialah merasa aman tidak akan mendapatkan siksa setelah mengerjakan dosa. Bisa jadi, hukuman datang belakang. Hukuman paling berat ialah seorang tidak merasakan hukuman itu, lalu hukuman merenggut agama, memberangus hati, dan jiwa tidak punya kemampuan memilih dengan baik."

Nah, itu dia beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita hendak berhenti melakukan maksiat. Semoga Allah selalu membimbing kita di jalan yang benar. Aamiin.***



Editor: Inas Alimaturrahma

Sumber: Buku Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun karya Dr Has

Tags

Terkini

Terpopuler