Ini adalah serangan siber yang sangat merugikan dan meresahkan.
Namun, Israel tidak tinggal diam dalam menghadapi ancaman ini.
Pada tahun 2019, mereka mengambil tindakan tegas dengan mengebom markas pasukan siber Hamas.
Meskipun tindakan ini menghancurkan sebagian dari infrastruktur siber Hamas, kelompok ini terus mengembangkan kemampuan mereka.
Baca Juga: Meta Tanggapi Kekhawatiran Misinformasi Uni Eropa Mengenai Konflik Israel Dan Hamas
Perusahaan pertahanan siber asal Israel mengungkapkan bahwa kemampuan pasukan siber Hamas tetap kuat bahkan semakin canggih.
Ini adalah peringatan bahwa ancaman siber tidak boleh dianggap enteng, terutama ketika datang dari kelompok-kelompok militan yang memiliki agenda dan sumber daya untuk melakukan serangan siber.
Global Network on Extremism and Technology memperkirakan bahwa informasi yang digunakan oleh Hamas untuk melancarkan serangan pada tanggal 7 Oktober diperoleh melalui metode peretasan.
Ini menunjukkan bahwa Hamas terus berusaha untuk memperoleh keunggulan dalam ranah siber dan menggunakan informasi yang mereka dapatkan untuk merencanakan serangan lebih lanjut.***