Jokowi Sampaikan Pesan ke Sri Mulyani : Kalau Punya Uang di APBN Dieman-eman, Dijaga, Hati-Hati

29 September 2022, 14:14 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi Sampaikan Pesan ke Sri Mulyani : Kalau Punya Uang di APBN Dieman-eman, Dijaga, Hati-Hati /tangkapan layar YouTube./

KILAS KLATEN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berikan pesan khusus terhadap Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Adapun pesan khusus Jokowi tersebut terkait penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pesan tersebut disampaikan ke Sri Mulyani atas kondisi ekonomi global yang dilanda krisis akibat dari pandemi serta perang Rusia-Ukraina.

"Saya selalu sampaikan kepada Bu Menteri Keuangan, 'Bu, kalau punya uang di APBN kita, di-eman-eman. Itu bahasa Inggris di-eman-eman, dijaga, hati-hati mengeluarkannya, harus produktif, harus memunculkan return yang jelas," ujar Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook di Jakarta, Kamis, 29 September 2022.

Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga menjelaskan bahwa saat ini dunia sedang dalam ketidakpastian yang tinggi.

Baca Juga: Jokowi Pastikan Pemerintah Tidak Hapus Daya Listrik 450 VA

Hal tersebut membuat beberapa negara dalam posisi yang sulit terutama dari segi ekonomi. Adapun kesimpulan Jokowi yang disampaikan tersebut merupakan hasil dari obrolan pada para kepala negara yang tergabung dalam G7.

"Sehingga yang kita perlukan, negara kita memerlukan sebuah endurance yang panjang," kata Jokowi.

Jokowi mengklaim, dari krisis saat ini ada 345 juta orang di 82 negara yang menderita kekurangan pangan akut. Bahkan, kata Jokowi, setiap harinya ada 19.700 orang meninggal karena kelaparan. 

"Kita semua masih Alhamdulilah, kita patut bersyukur pangan kita juga masih cukup memberikan kita makan setiap hari," kata Jokowi.

Sementara untuk kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih Jokowi menyebut masih baik, tidak terlalu buruk.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan PLN Batalkan Program Kompor Listrik

Lebih lanjut ia mengatakan pendapatan negara tahun ini sebesar Rp1.764 triliun atau tumbuh 49 persen. Sektor pembayaran pajak juga meningkat yang kini mencapai Rp1.171 triliun.

"Artinya pembayar pajak masih ada dan justru tumbuh 58 persen, penerimaan bea dan cukai Rp206 triliun, tumbuh 30,5 persen, tumbuhnya sangat melompat kemudian realisasi PNBP, penerimaan engara bukan pajak itu Rp386 triliun tumbuh 38,9 persen," ujar Jokowi.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Tags

Terkini

Terpopuler