Bukan Varian Kopi, Ternyata Inilah Arti Latte Factor

- 30 Desember 2022, 11:45 WIB
Bukan Varian Kopi, Ternyata Inilah Arti Latte Factor
Bukan Varian Kopi, Ternyata Inilah Arti Latte Factor /@promodimedan di Instagram/Tangkap layar Instagram.com/@promodimedan

KILAS KLATEN – Bagi sebagian orang pasti pernah mendengar istilah latte factor, dan mungkin berpikir bahwa hal ini bagian dari varian kopi.

Namun latte factor sendiri bukanlah varian dari kopi melainkan istilah yang berikatian dengan kebiasaan manusia akibat terlalu sering mengonsumsi hal-hal yang kecil, terutama kopi.

Istilah latte factor ini dicetuskan oleh David Bach yang merupakan seorang motivator, publik figur, dan pengusaha dalam bukunya yang berjudul Finish Rich.

Bagi karyawan dan pekerja yang menerima gaji setiap bulan, pasti pernah merasa bingung karena merasa belum membeli apa-apa tapi gaji sudah sisa sedikit.

Mungkin hal tersebut disebabkan kebiasaan atas pengeluaran yang kecil dan terkesan sepele, namun ketika dijumlahkan dalam waktu seminggu, sebulan, atau setahun dapat memiliki porsi yang tidak sedikit dari keuangan yang ada.

Baca Juga: Tips Atur Finansial 2023 dari Perencana Keuangan agar Finansial Lebih Stabil dan Baik

Dan pengeluaran kecil ini sering kali diabaikan karena dirasa tidak akan berpengaruh terhadap kondisi keuangan pribadi, padahal jika dijumlah dapat menjadi nominal yang besar dan dapat digunakan untuk hal yang lebih penting dikemudian waktu.

Pengaruh latte factor pada keduangan setiap orang dapat berbeda-beda, hal atau kebiasaan pengeluaran kecil dapat berupa biaya membeli air mineral kemasan, lipstick dan skincare, kopi dan rokok, snack atau cemilan, transfer antar bank, dan lain-lain.

Untuk dapat mengatasi hal tersebut, Kilas Klaten akan berbagi beberapa tips untuk mengatasi latte factor:

Baca Juga: Simak Soal UAS UT Manajemen Keuangan Beserta Kunci Jawaban Berikut Agar Auto Lulus Ujian AKhir Semester

· Mengetahui konsep dari pengaturan arus kas keuangan pribadi, jumlah pendapatan dikurangi pengeluaran yang bersifat wajib, kebutuhan primer dan sekunder, sisa dari pendapatan tersebut biasanya disebut sebagai Discretionary Income yang dapat diatur misalnya untuk alokasi tabungan atau investasi, pengembangan diri, dan lainnya.

Jika ingin memiliki dana lebih untuk investasi dan pengembangan diri maka kuncinya adalah mengurangi atau menekan pengeluaran yang ada atau menambah pemasukan dan pendapatan.

· Mencari solusi alternatif atau pengganti lain dari barang yang digunakan untuk dapat menekan pengeluaran dari mulai yang kecil hingga yang besar, supaya kebiasaan dari pengeluaran kecil tidak menumpuk dan menghambat keuangan pribadi.

Baca Juga: Generasi Muda Perlu Tingkatkan Literasi Keuangan Guna Memutus Rantai “Sandwich Generation”

· Mencatat semua pengeluaran dari keuangan untuk dijadikan pedoman setiap bulannya, dan meskipun terlihat membosankan hal ini juga berfungsi untuk melihat berbagai pengeluaran sehingga dapat memprioritaskan yang penting serta dapat menekan pengeluaran yang tidak terllau diperlukan atau dapat diganti dengan yang lebih terjangkau, atau solusi lainnya.

· Memanfaatkan promo belanja atau keuntungan dari member dalam suatu hal sehingga mengeluarkan biaya lebih sedikit, namun juga harus mengendalikan kebiasaan belanja supaya tidak menjadi masalah seperti pay later, atau pinjol.

· Setelah mengetahui hal ini, maka sebaiknya segera memulai untuk mengelola keungan supaya kita dapat mengetahui sebelum dan sesudah mengelola keuangan, pengeluaran yang ada, serta latte factor dari kebiasaan kecil yang dilakukan, hal ini supaya dapat memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan lebih baik lagi.

Baca Juga: OJK : Pertama Kalinya Indeks Literasi Keuangan Perempuan Lebih Tinggi 1,28 Persen Daripada Laki-laki

Selain itu Kilas Klaten juga menyediakan banyak berita terkini dan berbagai informasi yang menarik lainnya yaitu seputar otomotif, teknologi, kesehatan, wisata, kuliner, finansial, dan pendidikan yang secara gratis dan update hanya di portal KilasKlaten.com.***

Editor: Masruro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah