Ryan Kristo Muljono Sebut Keberadaan AI Bakal Ubah Industri Marketing

- 21 Maret 2023, 18:30 WIB
AI Bakal Ubah Industri Marketing
AI Bakal Ubah Industri Marketing /Antara

KILAS KLATEN - CEO ToffeeDev dan Toffee Events, Ryan Kristo Muljono pada acara Power Lunch yang merupakan bagian dari SEOCon 2023 yang diselenggarakan Dewaweb, ToffeeDev, dan Goodworks meyakini bahwa teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) atau yang biasa dikenal dengan AI yang berkembang pesat belakangan ini akan mempengaruhi dan mengubah industri pemasaran (marketing) ke depan.

Dunia marketing kini sudah memasuki era baru dan AI akan mengubah industri marketing.

Bagi Ryan yang juga inisiator SEOCon, praktisi marketing dan profesional bisnis perlu mengetahui perbedaan tradisional, digital, dan performance marketing, cara memilih strategi marketing dan media, serta peran AI.

"Tren utama yang perlu kita semua perhatikan di tahun 2023 ini dalam dunia marketing adalah AI, programmatic advertising, serta fokus pada local Search Engine Optimization (SEO), metaverse, serta video marketing," Ryan menjelaskan dalam siaran pers, Senin, 20 Maret 2023.

Meski kehadiran AI dianggap mengancam beberapa sektor bisnis karena dapat menggantikan peran manusia, di sisi lain banyak kelebihan dari AI yang akan mempermudah bisnis, salah satunya dalam proses pengambilan dan pengolahan data.

Baca Juga: Perlunya Startup Pahami Teknologi AI Meski Tak Gunakan Sebagai Inti Bisnis

Teknologi AI memang memicu banyak perdebatan mengenai sisi baik dan buruknya.

Sama dengan Ryan, CEO Doxa Digital Viktor Iwan mengatakan bahwa proses pelanggan dalam mencari hingga menentukan pilihan produk cukup berliku.

Menurutnya, untuk bisa unggul di pasaran, pemilik bisnis harus mengerti cara untuk memenangkan The Messy Middle model.

The Messy Middle merupakan sebuah model yang dapat memetakan pengambilan keputusan oleh user.

Model The Messy Middle memiliki beberapa tahapan, mulai dari trigger, exposure, exploration dan evaluation, serta experience, sebelum konsumen melakukan purchase.

Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk menguasai data dan machine learning untuk dapat memahami dan memenangkan pelanggan.

"Segala sesuatu dalam bidang digital marketing itu berhubungan dengan tren. Behavior model (machine learning) itu sangat penting untuk dikuasai," ujar Viktor.

Selain itu, brand awareness di pasaran juga merupakan poin penting untuk dapat memperkuat positioning di pasaran.

Dengan memiliki brand awareness yang kuat, terdapat kesempatan untuk menjadi pilihan pelanggan dibandingkan kompetitor yang ada.

Baca Juga: Di Masa Depan, Akan Ada Komputer AI Yang Didukung Oleh Sel Otak Manusia? Mungkinkah?

SEOCon yang diselengarakan Dewaweb, ToffeeDev, dan Goodworks merupakan sebuah konferensi bagi para SEO practitioners dan marketers untuk memperdalam wawasan seputar SEO untuk meningkatkan performa bisnis dengan strategi SEO.

SEOCon Jakarta digelar setiap tahun sejak 2019 dengan total lebih dari sepuluh ribu partisipan.

Di tahun lalu, SEOCon juga berhasil menggelar SEOCON Forum Bali 2022 dengan seratus partisipan dan pembicara dari dari US, UK, Australia, Singapura, Thailand, Filipina, dan lain-lain.

Sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, SEOCon kali ini tidak hanya fokus membahas seputar SEO tapi juga digital marketing secara keseluruhan.

Hal inilah yang mendorong salah satu penyedia cloud hosting milik anak bangsa, Dewaweb, untuk mendukung penuh SEOCon sebagai partner utama.

"Dewaweb sangat antusias untuk menjadi bagian dari event ini, karena bagaimana pun juga, salah satu kunci sukses untuk menjalankan bisnis online adalah dengan menguasai kemampuan digital marketing secara holistik," ujar Edy Budiman, CEO PT Dewaweb.

Sementara itu, Ketua Indonesian Film Directors Club (IFDC) Ifa Isfansyah mengaku belum melihat perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai sebuah ancaman bagi orang-orang yang terjun dalam industri hiburan, khususnya perfilman.

Ifa juga mengaku belum mengerti dan mengikuti secara lebih detail dalam hal pengembangan kecerdasan buatan, sehingga belum memiliki pandangan tertentu mengenai dampak kecerdasan buatan bagi industri film saat ini dan masa mendatang.
 
Baca Juga: Keren! AI Banyak digunakan di Berbagai Industri, Berikut Contoh Penerapannya

Sebelumnya, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa perkembangan masif kecerdasan buatan akan menggusur beberapa profesi pada masa mendatang.

Profesi-profesi tersebut berkaitan erat misalnya dengan sektor keuangan, manufaktur, jasa transportasi, kesehatan, hingga industri kreatif dunia hiburan.

Lebih lanjut, Ifa mengatakan bahwa selain berkecimpung dalam dunia film sebagai sutradara, dirinya juga aktif sebagai pengajar.

 Dalam dunia akademis yang ia tekuni, kata Ifa, banyak hal yang memang tak bisa dilepaskan dengan perkembangan teknologi atau kecerdasan buatan.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) Deddy Mizwar mengaku belum mengetahui secara mendalam mengenai penerapan kecerdasan buatan yang dianggap turut memberi dampak dalam sektor industri perfilman pada masa mendatang.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x