Panophobia, Jenis Fobia yang Paling Ditakuti, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!

- 6 Juni 2023, 12:07 WIB
Phanophobia, Jenis Fobia yang Paling Ditakuti. Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!
Phanophobia, Jenis Fobia yang Paling Ditakuti. Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya! /Pixabay

KILAS KLATEN - Panophobia adalah salah satu jenis phobia yang paling ditakuti karena memiliki rasa takut terhadap semua hal. 

Ketakutan dalam hidup merupakan sesuatu yang wajar dan pasti dirasakan oleh sebagian orang.

Namun bila rasa takut ini ini muncul terlalu berlebihan dan mengganggu aktivitas sehari-hari dikarenakan ketakutan ini berada di semua aspek dalam kehidupan maka hal ini dapat menyebabkan kesulitan bagi penderitanya.

Ketakutan yang umum terjadi biasanya berupa rasa takut pada ketinggian, darah, suntikan, berbicara di depan umum, pesawat terbang, laut, kilat dan sebagainya.

Tetapi apabila semua rasa takut ini dirasakan dalam satu waktu atau oleh satu orang, maka dapat menyebabkan penderitanya mengalami kecemasan dan ketakutan berlebih.

Secara sederhana, orang-orang panophobia akan menghindari semua kemungkinan ketakutan yang menyebabkan rangsangan yang menakutkan bagi mereka.

Panophobia agaknya dikatakan mirip dengan Generalized Anxiety Disorder (GAD) sebab seseorang menjadi cemas terhadap hampir disegala hal.

Seseorang penderita Panophobia akan menghindari pergi ke tempat-tempat ramai, merasa gugup ketika berbicara dengan orang, bahkan memungkin untuk mereka melarikan diri ketika menghadapi huja, kegelapan, atau kesepian.

Gangguan lain yang dikatakan mirip dengan Panobhobia adalah Skizofrenia, dimana rasa takut ini dapat muncul pada mereka dengan berlalunya waktu pada pasien yang mengalami kerusakan dengan tingkat agitasi tinggi.

Baca Juga: Kenali Soceraphobia, Phobia Terhadap Mertua

Gejala Orang yang Memiliki Panophobia

Beberapa gejala yang dialami oleh seseorang yang menderita panophobia adalah:

- Keinginan untuk melarikan diri

- Ketakutan yang intens terhadap suara yang keras

- Hujan

- Gelap

- Keramaian

- Kesepian, atau lainnya. (Kecemasan berlebih saat terkena rangsangan ketakutannya atau saat
sedang memikirkan tentang segala rangsangan ketakutannya itu tadi)

- Keringat yang berlebihan

- Ketidakmampuan mengolah rasa cemas

- Sesak napasDetak jantung yang tak teratur dan cenderung berdetak lebih cepat /jantung berdebar

- Mual atau pusing

- Serangan panik

- Pingsan

- Perubahan suasana hati yang patah setelah mendengar suara keras

- Tegang otot

- Tremor

- Migrain

- Insomnia

- Menangis/berteriak.

Ketakutan terhadap banyak hal ini sebenarnya tidak terjadi secara tiba-tiba, akan tetapi biasanya hal ini berawal dari sebuah rasa takut akan satu hal yang terlalu berlebih sehingga mempengaruhi pikiran penderitanya untuk semakin banyak mengkhawatirkan banyak hal.

Rasa takut ini biasanya tidak diturunkan secara genetis akan tetapi pola asuh dapat mempengaruhi hal ini.

Traumatis masa lalu juga menjadi salah satu penyebab adanya kecemasan berlebih terhadap banyak hal ini.

Penyebab lain yang mungkin untuk pengembangan fobia ini adalah mengalami peristiwa traumatis atau peristiwa selama masa kanak-kanak atau remaja.

Sebagai akibat dari situasi ini, orang tersebut mengembangkan rasa takut yang kuat bahwa ini akan terjadi lagi dan karenanya menimbulkan rasa takut terhadap situasi itu dan menghindari dengan cara apa pun yang terjadi lagi. Penghindaran ini lagi-lagi menyebabkan ketakutan meningkat.

Baca Juga: Apa itu Kecemasan? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Panofobia

Ada beberapa perawatan spesifik untuk panophobia.

Penerapan satu atau yang lain akan ditentukan oleh karakteristik pasien, tingkat keparahan fobia atau oleh orientasi terapis sendiri. Berikut ini cara mengatasi panofobia, diantaranya:

1. Desensitisasi sistematis

Desensitisasi sistematik adalah salah satu teknik paling efektif dalam pengobatan panofobia.

Strategi ini yang telah menjadi salah satu yang paling banyak digunakan, diciptakan oleh Wolpe pada tahun 1958.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi respons kecemasan yang dihasilkan oleh paparan benda-benda atau situasi yang ditakuti dan menghilangkan respons menghindari atau lari.

Ini didasarkan pada implementasi tanggapan yang tidak sesuai dengan ketakutan pada saat itu muncul, mencegahnya berkembang..

2. Terapi Perilaku Kognitif

Terapi perilaku kognitif juga telah terbukti efektif dalam pengobatan panofobia.

Terapi ini didasarkan pada apa yang dipikirkan atau dikatakan seseorang tidak sepenting apa yang mereka yakini.

Jika kepercayaan itu tidak rasional atau terdistorsi, ini menyebabkan orang tersebut mengembangkan gangguan seperti ketakutan irasional.

Sama seperti seseorang telah belajar untuk memutarbalikkan realitas dan memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap benda-benda yang seharusnya tidak menghasilkannya, ia dapat belajar untuk berhenti memiliki rasa takut itu jika itu dibicarakan dan mempertanyakan kepercayaan yang telah membuatnya memiliki.

3. Instruksi mandiri

Berasal dari terapi perilaku kognitif, teknik lain yang telah terbukti efektif dalam pengobatan panofobia adalah pelatihan otodidak.

Ini terdiri dari perubahan perilaku di mana verbalisasi diri yang dilakukan orang tersebut dalam situasi apa pun yang menghasilkan ketidaknyamanan dimodifikasi.

Tujuan dari teknik ini adalah untuk memperkenalkan perubahan pada apa yang dikatakan orang tersebut sebelum menghadapi situasi yang ditakuti, selama dan setelahnya. Misalnya, sebelum pemikiran khas fobia ini.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x