Network
Baca Juga: AI no Idenshi, Drama Anime Scifi Yang Ditunggu Banyak Orang
Hal menarik lainnya dari manga Zom 100 Bucket List of the Dead adalah bahwa manga ini menggunakan zombie sebagai metafora untuk kapitalisme, dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh film klasik Dawn Of The Dead. Gerombolan zombie mewakili tekanan yang menghancurkan untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat yang hanya ingin orang mengkonsumsi tanpa berpikir panjang.
Dicontohkan dengan sempurna oleh fakta bahwa zombie pertama yang ditemui Akira adalah tuan tanah mereka, membuat metafora kapitalisme ini sangat jelas. Meskipun penggunaan zombie sebagai metafora kapitalisme tidak pernah berhenti, namun hal ini menjadi kurang umum dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam anime, di mana zombie cenderung digunakan sebagai musuh yang harus dilawan.
Visual acara ini juga membalikkan kiasan zombie klasik, sesuatu yang terlihat jelas dalam trailer acara ini. Secara tradisional, serial zombie menggunakan warna-warna gelap dan palet warna yang diredam untuk menunjukkan betapa mengerikannya dunia ini.
Zom 100 Bucket List of the Dead melakukan hal yang sebaliknya, menampilkan warna-warna cerah dan animasi yang sangat bergaya, membantu penonton merasakan nafsu hidup Akira yang baru ditemukan dan hasrat yang membara untuk menyelesaikan daftarnya.
Zom 100 Bucket List of the Dead memberikan sentuhan unik pada format zombie, membuatnya terasa sangat berbeda dari serial anime zombie lainnya yang telah disuguhi oleh para penggemar anime selama beberapa tahun terakhir.***
