Di media sosial, orang-orang berbagi gambar dengan semua merek yang dikelola oleh SPC.
Konfederasi Serikat Buruh Korea (KCTU) mentweet , "Apakah cukup untuk membunuh seorang pekerja dan meminta maaf?"
Seorang penulis untuk The Korea Herald mentweet bahwa kerabat korban mengklaim bahwa perusahaan mengirim sekotak roti dari Paris Baguette sebagai hadiah selama pemakaman.
Oh! Seberapa tuli nada dan tidak pekanya korporasi ini? Mengerikan!” tulis salah satu pengguna Twitter.
Yang lain menulis , “Saya bahkan tidak tahu harus berkata apa. Apakah orang kaya tidak punya empati?”
Baca Juga: Diduga Mengandung Zat Kimia Berbahaya Pemicu Kanker, Unilever Tarik Sejumlah Produk di Amerika
Sementara itu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memerintahkan penyelidikan atas rincian kematian pegawai tersebut.
"Ini adalah peristiwa yang mengecewakan. Kita hidup bersama dalam masyarakat ini, jadi pemilik bisnis dan karyawan sama, bukankah kita semua harus memiliki rasa hormat minimum satu sama lain sebagai manusia?" katanya.
Menurut laporan berita lokal, boikot telah membuahkan hasil. Seorang karyawan mengklaim bahwa toko SPC mengalami penurunan bisnis sejak boikot.
"Memang benar penjualannya menurun," kata karyawan itu kepada Koreaboo. "Di tempat-tempat yang sangat terpengaruh, saya mendengar penjualan turun 30%," ujarnya.