Ini Alasan Bangunan Jepang Tahan Gempa Bumi, Simak Penjelasannya Di Bawah!

- 2 Januari 2024, 08:54 WIB
Serangkaian gempa yang terjadi di Jepang pada hari ini, Senin 1 Januari 2024. Gempa M7,4 di Prefektur Ishikawa menyebabkan tsunami, namun BMKG menyatakan tidak berpotensi tsunami di Indonesia.
Serangkaian gempa yang terjadi di Jepang pada hari ini, Senin 1 Januari 2024. Gempa M7,4 di Prefektur Ishikawa menyebabkan tsunami, namun BMKG menyatakan tidak berpotensi tsunami di Indonesia. /Japan Meteorogical Agency/

KILAS KLATEN – Jepang terletak di wilayah yang aktif secara seismik dan rentan terhadap gempa bumi.

Meskipun demikian, negara jepang ini telah mengembangkan kode bangunan yang kokoh yang mewajibkan semua bangunan dibangun untuk tahan gempa bumi.

Hal ini membuat Jepang menjadi negara dengan konstruksi bangunan tahan gempa bumi terbaik di dunia.

Kode bangunan Jepang mempertimbangkan berbagai faktor seperti jenis tanah, kedalaman pondasi bangunan, dan tinggi bangunan.

Baca Juga: Aktor Lee Sun Kyun ‘Parasite’ Ditemukan Tewas Di Dalam Mobilnya

Ini juga mensyaratkan bangunan memiliki struktur yang fleksibel yang dapat bergerak bersama tanah selama gempa bumi, serta sistem redaman untuk menyerap kejutan gempa.

Salah satu fitur kunci bangunan Jepang adalah penggunaan bantalan isolasi seismik.

Bantalan ini memungkinkan bangunan bergerak secara horizontal selama gempa bumi, mengurangi tekanan pada struktur dan meminimalkan kerusakan.

Selain itu, banyak bangunan di Jepang memiliki rangka beton bertulang, yang memberikan stabilitas tambahan dan perlindungan dari keruntuhan.

Aspek penting lain dari bangunan tahan gempa di Jepang adalah penggunaan teknologi canggih.

Bangunan dilengkapi dengan sistem peringatan dini yang dapat mendeteksi gempa bumi dan secara otomatis mematikan gas dan listrik untuk mencegah kebakaran.

Baca Juga: Pemilik Paramount, National Amusements Alami Pelanggaran Data Karena Diretas

Banyak bangunan juga dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran otomatis dan pencahayaan darurat untuk memastikan keselamatan penghuni selama gempa bumi.

Jepang juga memiliki kode bangunan dan sistem inspeksi yang ketat untuk memastikan bahwa bangunan dibangun untuk tahan gempa dan bencana alam lainnya.

Selain itu, semua bangunan di Jepang diwajibkan untuk menjalani inspeksi keamanan rutin setiap 10 tahun untuk memastikan bahwa mereka tetap tahan gempa dan aman untuk dihuni.

Ini membantu menjaga integritas struktural bangunan dan juga memberikan ketenangan pikiran bagi penduduk dan pemilik properti.

Baca Juga: Jumlah Korban Gempa Bumi yang Tewas di China Mencapai 113 Orang

Manfaat ekonomi dari berinvestasi dalam bangunan tahan gempa sangat besar.

Struktur ini tidak hanya lebih aman tetapi juga lebih tahan lama, mengurangi biaya jangka panjang yang terkait dengan perbaikan dan pemeliharaan.

Selain itu, bangunan seperti itu sering memiliki nilai jual yang lebih tinggi, menjadikannya pilihan menarik bagi investor real estate.

Pemerintah Jepang juga memberikan berbagai insentif untuk pembangunan bangunan tahan gempa, termasuk pemotongan pajak dan subsidi.

Insentif-insetif ini membuatnya ekonomis bagi pengembang properti dan pemilik untuk berinvestasi dalam teknologi seismik canggih.***

 

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah