Inilah Alasan Mengapa Kalian Merasa Nyaman Saat Mendengarkan Musik Favorit

20 Maret 2023, 19:59 WIB
Konser blackpink di GBK /Tangkap layar channel youtube Rans Entertainment/

KILAS KLATEN – Penelitian menunjukkan setidaknya 55% orang mengalami rasa nyaman saat mendengarkan musik yang mereka sukai. Sebuah studi baru-baru ini meneliti lebih lanjut fenomena ini untuk menunjukkan bagaimana musik mengaktifkan pusat kesenangan dan penghargaan di otak, yang menimbulkan pertanyaan tentang peran musik dalam evolusi manusia.

 

Mendengarkan musik dapat dianggap sebagai tindakan perawatan diri yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu meringankan kecemasan dan depresi. Ini adalah fenomena yang dapat terjadi selama pertunjukan musik live atau rekaman, baik yang baru maupun yang sudah dikenal, dan telah didokumentasikan dengan baik selama bertahun-tahun.

Namun, ada satu pertanyaan yang masih tersisa: Mengapa hal itu terjadi?

Baca Juga: Inilah Bahayanya PHK Untuk Kesehatan Mental. Bagaimana Cara Mengatasinya?

Para peneliti telah berusaha menemukan jawabannya, dan sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Frontiers in Neuroscience berfokus pada pemetaan aktivitas listrik otak selama musik menggigil menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana musik dapat mengaktifkan pusat kesenangan dan penghargaan otak.

Para ahli saraf yang berbasis di Prancis menggunakan elektroensefalografi densitas tinggi (HD-EEG) untuk menggambarkan pola aktivitas otak saat orang mendengarkan alunan musik yang menyenangkan. Delapan belas sukarelawan, 11 wanita dan tujuh pria, berpartisipasi. Semua melaporkan mengalami kedinginan saat mendengarkan musik yang menyenangkan sebelum penelitian.

Dengan menggunakan HD-EEG, elektroda ditempatkan di area yang luas di kulit kepala partisipan untuk memindai dan mengukur aktivitas listrik di otak. Setelah terhubung, setiap peserta mendengarkan lima kutipan musik yang membuat mereka rileks yang telah disediakan, serta tiga kutipan netral tambahan yang dipilih oleh para peneliti, dan diminta untuk melaporkan kenikmatan emosional mereka.

Pemindaian tersebut mengungkapkan adanya aktivitas theta, yang berhubungan dengan memori, antisipasi hadiah, dan perhatian. Semua kemampuan ini adalah kunci untuk pemrosesan emosi musik. Hasil ini bertepatan dengan penelitian pemindaian MRI dan PET sebelumnya dan membuka pintu baru untuk memahami hubungan nenek moyang kita dengan musik.

 Baca Juga: Manfaat Pare untuk Kesehatan serta Efek Sampingnya yang Perlu Diketahui

Para ahli telah lama memperdebatkan apakah musik memiliki fungsi biologis. Sementara beberapa orang menganggap musik sebagai produk sampingan dari keberadaan manusia, yang lain berteori bahwa musik memberikan keunggulan bagi spesies kita.

Alat musik tertua yang diketahui di dunia ditemukan di dalam sebuah gua di Jerman, seperangkat seruling berusia 43.000 tahun yang terbuat dari tulang burung dan gading gajah purba. Alat musik ini diperkirakan merupakan alat musik yang pertama kali digunakan untuk rekreasi dan ritual.

Saat kita menghadapi masa-masa yang penuh tekanan dan ketidakpastian, musik dapat menjadi alat yang ampuh untuk digunakan secara mandiri maupun bersama orang lain.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Verywell Mind

Tags

Terkini

Terpopuler