Bagaimana Cara Menjaga Stamina Tubuh Selama Puasa?

22 Maret 2023, 20:35 WIB
Jadwal imsak dan buka puasa tanggal 1-30 Ramadhan 1444H tahun 2023 Kabupaten Kudus dari Kemenag. /Mohamed Hassan/Pixabay

KILAS KLATEN – Setiap tahun selama bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia menekankan pada upaya untuk memperbaiki diri dan melakukan ibadah tambahan di samping berpuasa. Bulan suci ini dipandang sebagai kesempatan untuk meningkatkan hubungan spiritual dengan Tuhan, menjauhkan diri dari dunia materialisme, dan membantu orang lain.

 

Puasa adalah salah satu dari lima rukun Islam. Ini adalah tindakan wajib yang dianggap sebagai bagian penting dari iman, di samping pernyataan kepercayaan kepada Tuhan, sholat lima waktu, tindakan amal (zakat) dan ibadah haji.

Antara matahari terbit dan terbenam selama bulan Ramadan, umat Muslim yang taat, kecuali mereka yang dikecualikan karena alasan kesehatan, akan berpantang makan dan minum.

Baca Juga: Bagaimana Tata Cara Penentuan Ramadan?

Setelah seharian berpuasa, umat Muslim akan berbuka puasa dengan makan saat matahari terbenam, yang disebut iftar. Mereka akan makan lagi sebelum fajar menyingsing, yang dikenal sebagai sahur. Jeda waktu yang cukup lama antara sahur dan berbuka puasa membuat mereka yang aktif secara fisik harus mengonsumsi jenis nutrisi yang tepat agar dapat bertahan sepanjang hari, dengan mempertimbangkan olahraga yang dilakukan.

Karbohidrat yang dilepaskan secara perlahan, seperti gandum, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan lentil, dapat membantu memberikan tingkat energi yang stabil setelah berpuasa. Makanan seperti itu memiliki indeks GI rendah, yang berarti bahwa karbohidrat ini dipecah dalam waktu yang lebih lama daripada makanan ber-GI tinggi, seperti makanan yang mengandung gula sederhana seperti minuman bersoda, keripik, dan cokelat.

Bagi para binaragawan, membentuk otot selama bulan Ramadan akan menjadi sulit, tetapi ada beberapa cara untuk mengurangi kehilangan otot akibat tidak makan, seperti memastikan tubuh mendapatkan cukup protein pada waktu makan dan terus melatih otot.

Latihan beban, bahkan selama berpuasa, memberi sinyal pada tubuh bahwa cadangan otot masih dibutuhkan dan tidak boleh digunakan. Pertimbangan utama lainnya bagi seseorang yang berolahraga selama bulan Ramadan adalah memastikan gula darahnya tidak turun terlalu rendah selama berolahraga.

 Baca Juga: Kota Mana dengan Jam Puasa Terpanjang? Inilah Jam Puasa dan Waktu Berbuka Puasa Ramadan 2023 di Seluruh Dunia

Latihan kardio yang intens dan angkat beban dengan perut kosong dapat menghasilkan lebih banyak lemak yang hilang, tetapi juga dapat menghabiskan gula darah, yang mengakibatkan hipoglikemia akibat olahraga, yang menyebabkan pusing dan pingsan.

Bagi mereka yang ingin menjaga asupan nutrisi selama Ramadan, sebaiknya tetap sederhana dalam memilih makanan. Jadikan protein sebagai prioritas dengan lebih baik makan makanan yang lebih banyak mengandung karbohidrat lebih dekat dengan waktu berbuka puasa daripada lebih dekat dengan waktu sahur, dan kurangi jumlah karbohidrat setiap kali makan semakin dekat dengan waktu imsak.

Sebagai seorang ahli gizi yang berkualifikasi, Conteh mengkhususkan diri dalam transformasi tubuh dan merekomendasikan agar orang-orang meningkatkan asupan sayuran hijau, seperti bayam, karena sayuran ini membantu melepaskan simpanan karbohidrat secara perlahan sepanjang hari.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler