Long Covid: Para Dokter Temukan ‘Tanda Antibodi’ pada Pasien Berisiko Tinggi

- 26 Januari 2022, 06:33 WIB
Long Covid: Para Dokter Temukan ‘Tanda Antibodi’ pada Pasien Berisiko Tinggi. pixabay.com/illustrations/virus-covid-science-covid19-4937553/
Long Covid: Para Dokter Temukan ‘Tanda Antibodi’ pada Pasien Berisiko Tinggi. pixabay.com/illustrations/virus-covid-science-covid19-4937553/ /

Tes darah pada peserta menunjukkan bahwa mereka yang mengembangkan Covid-19 yang lama–juga dikenal sebagai sindrom pasca-akut Covid-19–cenderung memiliki tingkat antibodi IgM dan IgG3 yang rendah.

Ketika Covid menyerang, IgM meningkat dengan cepat, sementara antibodi IgG meningkat kemudian dan memberikan perlindungan jangka panjang.

Para ilmuwan menggabungkan tanda antibodi dengan usia pasien, apakah mereka menderita asma dan rincian gejala mereka untuk menghasilkan skor risiko long Covid. Untuk memastikan bahwa skor itu bermanfaat, mereka melakukan tes pada kelompok terpisah yang terdiri dari 395 pasien Covid yang telah ditindaklanjuti selama enam bulan.

Baca Juga: 4 Gerakan Senam Kegel, Ampuh Atasi Ejakulasi Dini dan Buat Pria Kuat Tahan Lama Tanpa Obat

Tes tersebut tidak dapat memprediksi risiko seseorang terkena long Covid sebelum mereka terinfeksi karena rincian gejalanya diperlukan, tetapi Dr Carlo Cervia, penulis pertama studi tersebut, mengatakan orang dengan asma dan kadar IgM dan IgG3 yang rendah sebelumnya dapat berasumsi bahwa mereka berada di risiko yang meningkat.

“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap pasien long Covid serta memotivasi kelompok berisiko tinggi, seperti pasien asma, untuk mendapatkan vaksinasi sehingga dapat mencegah long Covid,” kata Cervia yang dikutip dari The Guardian. Penelitian ini dipublikasikan di Nature Communications.

Meskipun tidak ada obat yang efektif untuk long Covid, mengetahui siapa yang paling berisiko dapat membantu dokter mengarahkan pasien ke uji klinis untuk terapi long Covid dan mengatur rehabilitasi dini. 

Baca Juga: Manfaat Pisang Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui, Bikin Tahan Lapar dan Dukung Diet

Kontrol infeksi yang lebih baik melalui perawatan antibodi, antivirus, dan obat antiinflamasi, semuanya dapat membantu mengurangi risiko dan vaksin terkadang dapat meringankan gejala long Covid, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.

Harapan lain, identifikasi dini pasien long Covid akan membantu dokter mengetahui penyebab kondisi tersebut pada orang tertentu. 

Halaman:

Editor: Inas Alimaturrahma

Sumber: The Guardian Nature Communications


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x