Network
KILAS KLATEN - Kasus gagal ginjal akut pada anak yang beberapa waktu lalu terjadi telah mendapatkan titik cerah, hal ini karena sudah terdapat 17 rumah sakit yang selalu menyediakan obat penawarnya yaitu Fomepizole.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengabarkan telah menerima obat Fomepizole, 87 persen obat yang diterima Kemenkes merupakan hasil donasi dari berbagai negara untuk Indonesia.
Obat ini untuk pasien gagal ginjal akut pada anak dengan penawar bagi kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang terdapat dalam darah.
Biasanya kedua kandungan ini terletak pada bahan pelarut obat sirup itu yang menjadi penyebab maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak pasien.
Baca Juga: Terbukti! Hasil Biopsi Pasein Gagal Ginjal Pada Anak: Rusak Akibat Etilen Glikol
Kini, obat Fomepizole sudah bisa digunakan sebagai terapi pengobatan dan dibagikan secara gratis, untuk mendapatkannya terdapat beberapa rumah sakit yang telah memiliki obat ini.
Dikutip dari kilasklaten.com dari laman Kemenkes, Minggu 6 November 2022 bahwa Fomepizole telah menjadi bagian dari terapi pengobatan, dan diberikan secara gratis kepada pasien serta dipastikan tidak ada yang lakukan komersialisasi obat," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril.
Kabar terkini, sebanyak 246 vial obat Fomepizole telah tiba di Indonesia, 146 vial diantaranya telah didistribusikan ke 17 rumah sakit di 11 provinsi tanah air, sedangkan, sisanya, sebanyak digunakan sebagai stok obat di pusat.
Berikut daftar 17 rumah sakit di Indonesia yang telah menerima distribusi dan menyediakan obat penawar bagi pasien gagal ginjal akut.
