Bagaimana Emosi Bisa Memperparah Nyeri Kronis? dan Bagaimana Mengatasinya?

- 15 Maret 2023, 19:37 WIB
Ilustrasi karyawan yang merasa stres dalam bekerja
Ilustrasi karyawan yang merasa stres dalam bekerja /PIXABAY/lukasbieri

KILAS KLATEN – Dalam sebuah studi baru, para peneliti telah meneliti bagaimana terapi psikologis dapat menjadi bagian dari program pengobatan. Terapi perilaku kognitif (CBT) dan biofeedback adalah dua perawatan non-medis yang paling efektif untuk nyeri kronis.

 

Dalam dunia medis, rasa sakit, cara tubuh memberi tahu kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres, diklasifikasikan sebagai nyeri akut atau kronis. Sementara nyeri akut cenderung parah tetapi bersifat sementara, nyeri kronis dapat bervariasi dalam intensitas dan bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Nyeri kronis dapat diobati dengan resep dokter dan obat-obatan yang dijual bebas, tetapi edisi terbaru Psychological Science in the Public Interest (PSPI) melihat bagaimana intervensi psikologis dapat menjadi bagian dari rencana pengobatan.

Baca Juga: Mengapa Mengelola Emosi Dapat Melindungi Otak dari Usia Tua?

“Dokter medis sering mencari penjelasan mekanis/fisik dan perbaikan untuk rasa sakit, padahal jawaban sebenarnya terletak pada pesan yang salah dari otak karena faktor psikologis, emosional, lingkungan, dan bahkan nutrisi," jelas Epstein. "Semakin banyak pengakuan bahwa pikiran-tubuh adalah organisme yang saling berhubungan secara kompleks dan bahwa pendekatan holistik dapat memberikan bantuan ketika operasi atau obat-obatan gagal."

Penelitian PSPI menyoroti banyak perawatan non-medis yang efektif untuk nyeri kronis, dan menggambarkan terapi psikologis sebagai salah satu pilihan terkuat dalam hal pengurangan rasa sakit dan peningkatan kesehatan fisik dan kesejahteraan emosional, termasuk terapi perilaku kognitif (CBT) dan biofeedback.

“CBT adalah suatu bentuk psikoterapi yang berfokus pada pikiran (kognisi) dan perilaku (tindakan) seseorang yang menjadi sumber masalahnya," jelas psikolog Sheila Forman, PhD. Sebagai contoh, seseorang mungkin berkata, "Rasa sakit ini tidak akan pernah hilang-apa gunanya pergi ke dokter lagi?"

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Verywellmind


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x