Inilah Pelatihan Kesadaran yang Dapat Membantu Anak Tidur Lebih Lama dan Hindari Stres

- 14 Maret 2023, 18:37 WIB
Tahukah Anda, Begini Jadinya Keadaan Seseorang Ketika Kurang Tidur!
Tahukah Anda, Begini Jadinya Keadaan Seseorang Ketika Kurang Tidur! /PEXELS/Herman Sanchez/

KILAS KLATEN – Waktu yang dihabiskan untuk tidur REM, yang penting untuk kesehatan emosional, juga meningkat bagi banyak anak yang berpartisipasi dalam pelatihan kesadaran. Anak-anak yang tidak memiliki akses ke pelatihan kesadaran dapat mengembangkan keterampilan ini melalui latihan sederhana di rumah, dengan bantuan orang tua atau pengasuh.

 

Stres dan gangguan akibat pandemi telah mengakibatkan kurang tidur bagi hampir semua orang-termasuk anak-anak. Namun, sebuah penelitian baru telah menemukan sesuatu yang dapat membantu si kecil beristirahat dengan lebih mudah: latihan kesadaran.

Penelitian baru dari Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa sekelompok anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah tidur lebih dari satu jam lebih lama setiap malam setelah mempelajari pelatihan kesadaran di sekolah dasar mereka selama dua tahun. Eksperimen ini juga meningkatkan durasi tidur rapid eye movement (REM) anak-anak, yang penting untuk kesehatan dan ketahanan emosional.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Bisa Menjadi Masa Depan Deteksi Penyakit Mental, Benarkah?

Untuk laporan ini, tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Stanford berangkat untuk mempelajari bagaimana pelatihan kesadaran dapat memengaruhi tidur pada anak-anak. Mereka merekrut 115 anak di kelas tiga dan lima di dua sekolah dasar di California Utara untuk sebuah penelitian. Komunitas mereka memiliki "tingkat kekerasan dan kejahatan yang tinggi secara historis," yang sebelumnya telah terbukti meningkatkan stres pada anak-anak.

Semua peserta berasal dari rumah tangga berpenghasilan rendah, banyak di antaranya dianggap "berpenghasilan sangat rendah", dan hampir semua siswa berbicara dalam bahasa Spanyol di rumah. Anak-anak tersebut berusia antara delapan hingga 11 tahun pada awal penelitian di bulan Desember 2014. Kelompok ini memiliki proporsi anak laki-laki yang sedikit lebih tinggi daripada anak perempuan.

Para peneliti membagi peserta menjadi dua kelompok. Sebanyak 57 anak dalam kelompok kontrol berpartisipasi dalam kelas pendidikan jasmani seperti biasa, sementara 58 anak dalam kelompok eksperimen berpartisipasi dalam program kesehatan dan kesadaran, bukan pendidikan jasmani, dua kali seminggu selama 2 tahun. Kurikulum tersebut mengajarkan para siswa praktik-praktik seperti pernapasan mondar-mandir dan gerakan sadar yang terinspirasi dari yoga.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Verywellmind


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x