Kisah Inspiratif Marjono, Camat Pedan Klaten yang Rajin Berdakwah Lewat Tembang Macapat

- 28 Januari 2023, 13:45 WIB
Kisah Inspiratif Marjono, Camat Pedan Klaten yang Rajin Berdakwah Lewat Tembang Macapat
Kisah Inspiratif Marjono, Camat Pedan Klaten yang Rajin Berdakwah Lewat Tembang Macapat /klatenkab.go.id/

KILAS KLATEN – Simak kisah inspiratif Marjono berikut ini, Camat Pedan, Kabupaten Klaten yang rajin berdakwah lewat tembang macapat.

Selain menjalankan tugas pemerintahan dan menjaga keamanan wilayah, Marjono, Camat Pedan, Kabupaten Klaten ini punya aktifitas lain yang tak kalah menarik, yakni berdakwah.

Meski usia Marjono mendekati masa purna, Camat Pedan, Kabupaten Klaten yang satu ini masih aktif menghadiri undangan warga untuk mengisi pengajian.

Tema pendidikan keluarga menjadi pokok kajian yang diusung Marjono ketika mengisi Pengajian Ahad Pagi maupun mauidzatul hasanah atau ceramah nasehat pengantin.

Baca Juga: Sebanyak 1.203 PPS Pemilu 2024 Resmi Dilantik oleh KPU Klaten

Uniknya, Camat Pedan yang satu ini mengemas pesan dakwah itu dalam bait-bait tembang macapat untuk menjaga nilai luhur budaya Jawa.

Dilansir Kilas Klaten dari klatenkab.go.id, menurut Marjono, untuk membangun keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah yaitu keluarga yang damai penuh kasih sayang dan rahmat itu perlu bekal ilmu. Tujuannya adalah agar seisi keluarga itu tidak jatuh pada perilaku salah.

“Misalnya saja ketika akan berhubungan suami-istri, jangan lupa untuk berdoa dan tidak grusa-grusu saja.” kata pejabat yang tinggal di Dukuh Jambakan, Jambakan, Bayat, Klaten.

Marjono mengungkapkan, bahwa pesan seperti itu biasanya ia sampaikan dalam bait syair tembang macapat seperti pocung ketika sedang ceramah nasehat pengantin.

Baca Juga: Memakmurkan Masjid, Pemkab Klaten Gelar Gerakan Sholat Subuh Berjamaah (GSSB)

Marjono yang merupakan lulusan Pasca Sarjana Universitas Slamet Riyadi Surakarta itu mengungkapkan harapannya untuk menjaga lestari budaya Jawa.

Menurut pejabat yang tiga tahun lagi memasuki masa purna tugas itu, nguri-nguri budaya bisa dimasukkan sebagai metode dalam berdakwah menyampaikan syiar islam.

“Kalau kajiannya umum untuk memperkenal tembang macapat, sering saya mengajukan kuis atau tebakan tentang nama tembang macapat. Maksudnya untuk memperkenalkan budaya Jawa itu salah satunya saat mengisi kajian,” ungkapnya lebih lanjut.

Marjono juga menuturkan bahwa ada banyak seratan atau tulisan Raden Ranggawarsita yang penuh hikmah dan nasehat.

Baca Juga: Gempar! Petani Trucuk Klaten Temukan Jasad Bayi di Saluran Irigasi Pertanian

Meskipun hanya sepupuh (satu rangkaian syair) itu, ia biasa menembangkannya sehingga pesan itu bisa mudah diterima oleh masyarakat.

Camat Pedan yang menjabat sejak 2020 itu mengatakan bahwa pengajian menjadi salah satu programnya untuk merangkul komponen masyarakat.

Bagi Marjono, banyaknya organisasi masyarakat atau ormas itu perlu wadah sehingga mereka bisa saling komunikasi saat terjadi permasalahan umat.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa di Kecamatan Pedan telah terbentuk Forum Relawan Pedan. Jadi komunitas relawan atau organisasi seperti NU, Muhammadiyah, MTA, LDII sampai perguruan silat di masyarakat bisa saling kerjasama untuk tugas-tugas kemanusiaan atau menjaga keamanan daerah.

Baca Juga: Unik Lur! Pendengar RSPD Klaten Berkunjung di Kompleks Gedung Sunan Pandanaran

“Ada kegiatan antar jemput pasien sakit secara gratis oleh mobil relawan. Atau ketika terjadi konflik massa, nanti para pemimpin ormas yang bertanggung- jawab mendamaikan warga. Jadi permasalahan wilayah bisa diselesaikan lebih cepat tanpa harus menunggu jatuhnya korban,” jelasnya.***

Editor: Masruro

Sumber: klatenkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x