Tak hanya di sektor pertanian dan seni budaya, desa Japanan juga memiliki potensi di sektor kuliner. Dalam hal tersebut, Sri Mulyani turut mengapresiasi masyarakat desa Japanan yang masih mempertahankan panganan lokal, seperti lepet legondo dan wedang tahu.
Adapun lepet legondo merupakan kudapan dari beras ketan yang dibungkus janur, sedangkan wedang tahu merupakan minuman hangat dari sari jahe yang dipadu dengan kembang tahu.
“Saya dapat laporan kalau lepet legondo dan wedang tahu-nya Desa Japanan sampai dilirik oleh masyarakat dari luar Klaten. Ini merupakan potensi yang luar biasa, jika dikemas dengan baik dapat bernilai ekonomis yang dapat menyejahterakan masyarakat,” ucapnya, dikutip dari klatenkab.go.id.***