KILAS KLATEN - Sebelumnya Presiden Jokowi sudah melakukan komunikasi melalui sambungan telepon dengan Putin terkait dengan kehadirannya di acara puncak G20.
Kamis 10 Oktober Indonesia sebagai tuan rumah G20 menyampaikan bahwa Vladimir Putin presiden Rusia tidak akan menghadiri pertemuan 20 negara dengan ekonomi terbesar yang akan digelar di Bali.
Namun Rusia akan tetap mengirimkan perwakilan Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Jodi Mahardi, juru bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
“Putin mungkin berpartisipasi secara online dalam salah satu pertemuan,”ujarnya.
Kehadiran Putin secara online merupakan pilihan terbaik untuk Indonesia, mengingat tekanan dari negara barat yang memberikan tekanan agar tuan rumah G20 membatalkan undangan kepada pemimpin Rusia itu.
Indonesia menolak tekanan dari Barat terkait upaya pembatalan undangan terhadap putin.
Pemerintah menegaskan tidak memiliki wewenang untuk mengeluarkan Rusia dari anggota G20 tanpa konsensus diantara anggota.
Sementara duta besar Ukraina untuk Indonesia menyampaikan Vasyl Hamianin, mengatakan bahwa Presiden Zelensky “pasti” akan berpartisipasi tetapi belum ada konfirmasi apakah melakukannya secara langsung atau virtual.
Saat diwawancara Financial Times, Jokowi menyampaikan secara tegas bahwa G20 merupakan forum untuk pertumbuhan ekonomi, bukan politik.
Sementara sejumlah kepala negara sudah dipastikan akan datang langsung menghadiri G20 di Bali. Seperti Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping.
Saat melakukan kunjungan ke Bali untuk melihat secara langsung persiapan G20, Jokowi menyampaikan hingga saat ini sudah ada 18 negara yang mengkonfirmasi bakalan hadir di pagelaran forum ekonomi besar ini.***