Survei: Polri Paling Bertanggung Jawab Atas Terjadinya Tragedi Kanjuruhan

- 14 November 2022, 10:19 WIB
Survei: Polri Paling Bertanggung Jawab Atas Terjadinya Tragedi Kanjuruhan
Survei: Polri Paling Bertanggung Jawab Atas Terjadinya Tragedi Kanjuruhan /Twitter.com/@PelatihBart
KILAS KLATEN - Polri paling bertanggung jawab atas tewasnya ratusan orang saat Tragedi Kanjuruhan. 
 
Hal tersebut sesuai dengan hasil lembaga survei Indikator Politik Indonesia. 
 
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi yang di rilis secara daring di akun YouTube Indikator Politik Indonesia pada Minggu, 13 November 2022 mengungkapkan yang paling bertanggung jawab atas tewasnya ratusan penonton, dari mereka yang tahu tragedi Kanjuruhan 39,1 persen aparat kepolisian terutama mereka yang bawa pelontar gas air mata.
 
"Masyarakat juga menilai penyelenggara liga bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut yakni sebesar 27,2 persen," lanjut Burhanuddin.
 
 
"Kemudian 13,0 persen menyatakan PSSI bertanggung jawab dalam kasus itu. Lalu 10,2 persen menyalahkan suporter, dan 1,7 persen menyalahkan TNI," tambahnya.
 
"Artinya tak ada yang dominan, meski paling banyak menyebut aparat kepolisian. Tidak ada yang diatas 50 persen," katanya.
 
Survei tersebut melibatkan sampel sebanyak 1.220 orang dengan menggunakan metode multistage random sampling. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Proses wawancara terhadap responden dilakukan dengan wawancara tatap muka.
 
Lebih lanjut, dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
 
 
Dalam survei itu lanjutnya, pihaknya juga menanyakan kepada masyarakat terkait ucapan Polri yang mengatakan penggunaan gas air mata sudah sesuai.
 
Namun hasilnya 64,5 persen masyarakat tidak setuju dengan hal itu.
 
Nah ini masukkan ke pihak kepolisian lebih baik akui saja kalau ada kejadian terkait penggunaan gas air mata yang tidak sesuai prosedur daripada denial," tuturnya.
 
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni ikut memberikan komentarnya.
 
Sahroni menilai langkah sujud untuk memohon maaf itu merupakan sebuah bentuk tanggung jawab moral yang memang mesti dilakukan.
 
Ia juga meminta Polri serius dalam mengusut Tragedi Kanjuruhan. 
 
Menurut Sahroni, keseriusan Polri dalam mengusut Tragedi Kanjuruhan dibutuhkan demi mengembalikan keyakinan publik terhadap Polri.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x