Network
KILAS KLATEN – Tragedi gempa Cianjur yang terjadi pada Senin, 21 November 2022 yang terjadi pada jam 13.30 WIB ini masih menyisakan trauma, khususnya anak – anak kecil dan anak setara Sekolah Dasar (SD).
Gempa yang berkekuatan 5,6 Magnitudo ini berpusat di 10 Km barat daya Kabupatan Cianjur. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga sudah memastika bahwa tragedy gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami.
Namun Gubernur Jawa Barat (Ridwal Kamil) menyampaikan bahwasannya ada 162 korban yang sudah dipastikan meninggal dunia, dan sebanyak 326 luka – luka yang diakibatkan gempa di Kabupaten Cianjur.
Baca Juga: Trauma Healing: Pemulihan Emosi dan Ketakutan Pasca Bencana
Tragedi Gempa Bumi ini juga menyita perhatian kepada Presiden Indonesia (Joko Widodo), Presiden sudah mendatangi pengungsian di posko – posko daerah Cianjur untuk sekedar menyapa dan memberikan bantuan untuk para korban.
Tidak hanya itu, Presiden Joko Widodo juga memberikan bantuan uang tunai sebesar 50 Juta bagi rumah yang rata dengan tanah, dan untuk rumah yang rusak sebesar 25 Juta.
Akibat gempa yang terjadi, sejumlah anak – anak mengalami banyak yang trauma, tepatnya di daerah Banjang Pinang, Cijendil, Cianjur. Mereka banyak mengisi waktu luang untuk belajar Al-Qur’an guna untuk pemulihan psikis mereka.
Baca Juga: Trauma Pasca Bencana pada Anak dan Cara Menanganinya
Terdapat juga guru untuk memotivasi anak – anak dan juga kegiatan positif. Menurut Hafshah anak korban gempa ini harus selalu terhibur, dikarena kondisi mereka masih belum puluh paska gempa kemarin.
Hal itu menggugah hati Hafshah untuk memberikan pelajaran dan belajar Al-Qur’an untuk mengisi waktu luang dan memberikan ketenangan dihati anak – anak korban gempa tersebut.
