Hyundai Indonesia Tak Gentar dengan Isu Resesi

- 12 Januari 2023, 08:18 WIB
Hyundai Indonesia Tak Gentar dengan Isu Resesi
Hyundai Indonesia Tak Gentar dengan Isu Resesi /Pikiran Rakyat/Raider Satria Paulus./

KILAS KLATEN - Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri menjelaskan perbedaan kondisi Indonesia saat menghadapi krisis pada tahun 2008 yang silam dan ancaman resesi global tahun 2023.

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) tak gentar dengan isu resesi yang beredar pada tahun 2023 mendatang. Pasalnya, mereka menganggap bahwa resesi adalah sebuah hal yang wajar terjadi dan sudah ada siklusnya.

Faisal menceritakan bahwa krisis yang terjadi pada periode tahun 2008-2009 dipicu oleh krisis finansial global di Amerika Serikat. Saat itu, investasi berbagai sektor hancur yang bermula dari kejatuhan sektor finansial.

Baca Juga: Pembelian Mobil Penumpang di China Naik 2,4 Persen Pada Desember 2022

“Pengaruhnya ke aset, misalnya. Aset dana pensiun anjlok. Jadi ke demand side, supply agak banyak terganggu,” ujar Faisal kepada Tempo, Kamis, 20 Oktober 2022.

Meski begitu, menurut Faisal Basri, pengaruh krisis terhadap Indonesia pada tahun 2008 itu sangat kecil.

Efek penuh krisis baru dirasakan pada tahun 2009, saat pertumbuhan ekonomi global berada di minus 0,1 persen, tapi Indonesia masih bisa mencetak pertumbuhan 4,6 persen.

Hal itu terjadi karena sektor keuangan Indonesia belum terlalu dalam dan tidak terintegrasi dengan sektor keuangan global.

Baca Juga: Badai Resesi Lainnya Menerjang Beberapa Negara

Kondisi Indonesia ini, menurut Faisal, berbeda halnya dengan Singapura yang perekonomiannya ambles.

Negara singa itu merupakan salah negara yang terintegrasi degan sistem keuangan global.

Sementara, Indonesia praktis tidak banyak terpengaruh, tidak terjadi kebangkrutan massal, dan tak terjadi kehancuran sektor keuangan.

Kepercayaan diri Hyundai disampaikan oleh Chief Operating Officer HMID, Makmur ketika berjumpa dengan wartawan.

Hal ini juga masih berkaitan dengan pencapaian penjualan pada tahun-tahun sebelumnya, terutama sejak era pandemi Covid-19 sampai dengan tahun 2022 yang sukses.

Baca Juga: Tips dan Persiapan UMKM dalam Menghadapi Kemungkinan Resesi Ekonomi 2023

“Jadi gini, untuk isu resesi sebenarnya masyarakat Indonesia sudah mengalami berulang-ulang kali. Apalagi di industri otomotif, siklus itu berulang-ulang terjadi. Dan kalau kita lihat datanya, setiap 5 tahun sekali pasti akan ada resesi,” ujarnya.

“Kedua, sebenarnya resesi pandemi adalah resesi yang parah. Dan melewati resesi itu saja masyarakat kita bisa berhasil dengan segala sesuatu kekurangan dan kesusahan yang kita hadapi,” ucapnya.

Hal itu yang membuat Makmur optimistis ketika mendengar isu resesipada tahun 2023 yang akan kembali terjadi.

Dalam hal ini, ia tidak menyangkal bahwa resesi pasti akan menjadi tantangan yang menurutnya tetap bisa dihadapi.

Baca Juga: Menteri PANRB Siap Hadapi Resesi Global 2023

“Menurut saya resesi itu adalah suatu hal musiman yang mau enggak mau harus kita hadapi. Saya selalu beroptimis, di dalam keadaan resesiatau kesulitan tetap akan ada kesempatan untuk maju,” tuturnya.

“Jangan karena resesi membuat kita memiliki mindset yang terlalu negatif. Tapi jadikanlah isu-isu semacam ini memberikan semangat dan semakin optimis dengan kondisi perekonomian di Indonesia,” kata Makmur.

Perlu diketahui, penjualan Hyundai Indonesia dari Januari hingga akhir tahun 2022 lalu mengalami peningkatan pesat.

Angkanya mencapai 30.192 unit yang berarti ada peningkatan 10 kali lipat ketimbang tahun 2021 yang hanya 3.000 unit.

Di tahun 2023 Hyundai juga akan menawarkan berbagai program terbaru, terutama dalam hal yang berkaitan dengan konsumen.

Itu diwujudkan dengan program Hyundai Ada Untukku.

Baca Juga: Simak Daftar Mobil Listrik yang Dapat Subsidi, Tak Semua Ada!

Para konsumen yang menggunakan Hyundai Creta dan Hyundai Stargazer bisa siap-siap mendapatkan berbagai layanan purnajual tambahan.***

Editor: Masruro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah