KILAS KLATEN - Pengamat sumber daya manusia (SDM) menyampaikan pelajar Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Jepang perlu memiliki kemampuan berjejaring guna mewujudkan ide-ide dalam rangka berkontribusi kepada negara.
Ferro Ferizka, Direktur Eksekutif Pijar Foundation, pada hari Kamis, 17 November 2022, kemarin mengatakan seberapa pintar pun jika tidak ada yang mengenal dan berinovasi, tidak akan bisa menjadi tujuan hidup. Jadi, skill nomor satu adalah kemampuan berjejaring sehingga ide sampai ke titik yang diinginkan.
Ferro menyampaikan pandangan tersebut dalam diskusi bertajuk “Bridge for Innovation: The Role of Indonesian Diaspora in Japan” di Tokyo.
Menurut dia, pelajar-pelajar Indonesia di Jepang memiliki potensi dan nilai tambah, yakni mampu memahami kondisi negara maju dari segi talenta, inovasi dan kebijakan.
Baca Juga: Mengenal Gudetama, Karakter Telur Imut Dari Jepang
“Itu penting karena itu bisa dibawa dikontekstualisasi ke Indonesia sehingga kita sebagai negara tidak perlu lama-lama trial and error," ujarnya.
"Kita bisa lihat negara maju, mereka melakukan apa dan dikontekstualisasi di Indonesia baik dari sisi talenta, inovasi, dan kebijakan,” tambahnya.
Menurut Ferro, SDM berkualitas yang dimiliki Indonesia sangat banyak, namun tidak terkoneksi dengan pemegang kebijakan ataupun pihak yang dapat membantu mewujudkan ide dan inovasi-inovasi mereka.
“Jadi, Anda harus tahu seseorang dan jangan menunggu untuk lulus sebelum berkontribusi,” katanya.