KILAS KLATEN - Modal dasar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga dituntut untuk terus berupaya untuk mempelajari, memahami, dan menguasai berbagai macam ilmu pengetatahuan lalu diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan.
Matematika memiliki tingkat urgensitas yang tinggi karena merupakan landasan awal bagi terciptanya sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas.
Oleh karena itu bisa di katakan bahwa matematika adalah yang paling utama dari segala ilmu pengetahuan memegang peranan penting dalam dunia pendidikan.
Matematika merupakan suatu bidang ilmu yang melatih penalaran supaya berfikir logis dan sistematis dalam menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.
Baca Juga: Definisi dari Mendidik yang Paling Tepat Menurut Ki Hadjar Dewantara, Simak Kunci Jawaban Post Test Modul 2
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan disetiap jenjang pendidikan adalah matematika.
Menurut ahli penelitian, Hudoyo, dalam teorinya, mempelajari matematika memerlukan cara sendiri karena bersifat khas yaitu abstrak, konsisten,berfikir deduktif.
Dikatakan juga bahwa matematika itu berkaitan dengan dengan konsep-konsep abstrak karena didalamnya berisi tentang ide atau gagasan, aturan, hubungan yang diatur secara logis.
Hal ini senada dengan teori yang disampaikan oleh Sutawijaya bahwa matematika adalah suatu ilmu yang mengkaji benda abstrak dimana didalamnya terdapat konsep, aksioma, teorema yang melibatkan penggunaan simbol serta penalaran deduktif.
Tujuan Belajar Matematika Sejak SD
Adapun tujuan kita mempelajari matematika sejak sekolah dasar yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyiapkan siswa dalam menghadapi perubahan
Kehidupan dunia yang selalu berkembang melalui tindakan yang didasarkan atas pemikiran secara kritis, logis, rasional, cermat, jujur, efektifdan efisien, menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan berhitung sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menumbuhkan kemampuan siswa dalam menggunakan penalaran, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika serta melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi.
Melatih siswa dalam menyelesaikan masalah yang meliputi kemampuan pemahaman masalah, perancangan model matematika, penyelesaian model dan mengecek kembali jawaban,Mengutarakan ide, gagasan dengan simbol, grafik, tabel, diagram, atau lain agar semakin komunikatif.
Menumbuhkan minat dalam mempelajari matematika, sehingga tertanam sikap dalam menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa perhatian, ingin tahu, serta sikap ulet, teliti percaya diri dalam pemecahan masalah.
Matematika itu menyenangkan. Maria Montessori pun menyatakan bahwa pada dasarnya anak-anak memiliki mathematical mind secara alami.
Mereka sangat mencintai Matematika karena Matematika dapat memberikan suatu hal yang pasti, dimana anak-anak secara alami memang menyukai sesuatu yang teratur dan pasti.
Kalau anak-anak pada dasarnya menyukai Matematika, kenapa begitu dewasa jadi nggak suka Matematika?
Kita bisa mencari logika terbaik, melihat solusi yang mungkin, dan menghubungkan data yang kita miliki untuk mencapai kesimpulan. Lebih lanjut, tujuan tersebut membuktikan bahwa kecakapan kita dalam ilmu matematika akan membentuk pribadi yang teliti, cermat, dan tidak ceroboh.
Kesimpulannya, Matematika itu adalah ilmu dasar yang menentukan tingkat kelogisan kita dalam berpikir. Sadar atau tidak, ilmu per angkaan ini sangat memudahkan kita dalam menyelesaikan pekerjaan.
Saat membuat kue, kita bisa menghitung takaran bahan yang dibutuhkan. Penjahit dapat menghitung kebutuhan bahan dengan lebih mudah.
5. Tujuan yang bersifat formal, menekankan kepada menata penalaran dan membentuk kepribadian siswa
6. Tujuan yang bersifat material menekankan kepada kemampuan memecahkan masalah dan menerapkan matematika.
Secara lebih terinci, tujuan pembelajaran matematika dipaparkan pada buku standar kompetensi mata pelajaran matematika sebagai berikut:
Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi.
Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
7. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.