Khususnya, Tinder menemukan bahwa sekitar sepertiga anggota mengatakan bahwa mereka "benar-benar" akan menggunakan AI generatif untuk membantu mereka membangun profil, tambah Van Ryswyk, mengacu pada studi Tinder baru-baru ini.
Baca Juga: Dapat Pasangan Tidak Sesuai? Begini Cara Batalkan Match Di Tinder
Alat AI generatif dapat menjadi surga bagi para penipu yang ingin melecehkan dan menipu orang lain secara online. Menurut Independent, model asal Inggris, Stefan-Pierre Tomlin, yang dijuluki sebagai "pria yang paling banyak digesekkan ke kanan", membantu pengguna Tinder lainnya untuk menemukan cinta dengan menggunakan ChatGPT dan AI untuk menulis profil dan pesan.
Layanan kencannya juga mencakup pengeditan foto untuk sedikit memperbaiki foto. Tinder baru-baru ini meluncurkan fitur verifikasi bertenaga AI yang membutuhkan video selfie agar pengguna dapat lebih mudah menentukan siapa yang bukan bot atau penipu.
Secara keseluruhan, kecerdasan buatan telah mengambil alih kencan online dalam beberapa bulan terakhir. Aplikasi kencan AI baru seperti Teaser AI, misalnya, memberikan pengguna kemampuan untuk mengobrol dengan versi AI dari pasangan potensial sebelum menggeser ke kanan atau ke kiri.
Bahkan aplikasi hubungan Flamme telah menambahkan alat "Ask Me Anything" yang didukung AI bagi pengguna untuk menerima saran kencan. Namun beberapa aplikasi bahkan melangkah lebih jauh lagi, seperti sim kencan AI Blush, di mana pengguna dapat menggoda dengan avatar.***