Fenomena Munculnya Cinta pada Remaja, Bagaimana Cara Mengatasinya?

10 Februari 2023, 10:45 WIB
Munculnya Cinta pada Remaja /StockSnap/Pixabay

KILAS KLATEN- Fenomena Munculnya Cinta pada Remaja, Bagaimana Cara Mengatasinya. Kalau kamu suka membaca, di buku-buku psikologi banyak sekali ilmuwan yang meneliti tentang cinta.

Belakangan ini ramai, dengan fenomena munculnya cinta pada remaja. Apalagi saat ini memasuki era dimana teknologi komunikasi dan informasi yang berkembang pesat, memudahkan semua yang dulunya sulit.

Ketertarikan pada lawan jenis mulai terjadi pada sekitar usia 10 tahun, sebelum mereka mengalami masa pubertas. Dan yang mungkin menyebabkan hal ini adalah matangnya kelenjar adrenal, yang disebut adrenarche.

Cinta berasal dari pembentukan konsep diri yang terjadi pada masa remaja. Konsep diri adalah cara kita melihat diri kita sendiri di tengah-tengah orang lain.

Baca Juga: Pubertas dan Perubahan yang Terjadi pada Tubuh Anak Remaja

Perasaan dicintai penting untuk membuat konsep diri menjadi solid, dan membuat kepribadian kita menjadi kuat.

Pada usia 10 tahun manusia mulai menyukai lawan jenis, entah itu orang yang seumuran dengan dia, ataupun lebih tua.

Ketertarikan tersebut bisa disebabkan beberapa faktor, namun pada umumnya dilihat dari fisik, apakah dia tampan, cantik, baik, sopan dan yang lainnya. Bagi orang yang mengalami ketertarikan pada usia ini bisa dibilang dengan cinta monyet.

Kenapa dibilang cinta monyet? Karena cinta yang dirasakan hanya sebatas menyukai dan mengagumi lawan jenis, dan masih senang bermain-main. Berbeda dengan jatuh cinta saat mulai memasuki fase dewasa.

Cinta pada saat dewasa, sudah mulai menjurus ke rencana masa depan yang mau dibawa kemana hubungan ini. Lalu bagaimana cara mengatasi fenomena munculnya cinta pada remaja masa kini?

Baca Juga: Kenali Penyakit Remaja Masa Kini, Insecure dan Overthinking, Simak Ciri dan Cara mengatasinya

Pada dasarnya perasaan cinta tidak ada yang tahu, dan tidak bisa dicegah oleh siapapun. Biarlah perasaan tersebut mengalir adanya, hanya harus memiliki batasan, agar cinta tetap pada definisi baiknya.

Tempatkan posisi cinta sejajar dengan motivasi hidup, jadikan cinta sebagai penyemangat dan menaikan suasana hati dikala sedang tidak baik-baik saja.

Jangan terlalu berlebihan dalam mencintai seseorang, karena bisa jadi orang yang kita cintai adalah orang yang tidak tepat untuk kita cintai.

Bagikan cinta kepada setiap orang sesuai porsinya. Jangan jadikan cinta sebagai kegalauan semata, apalagi ketika putus cinta rasanya dunia hancur, dan ketika bangun cinta dunia serasa milik berdua.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler