Polisi dan Warga Bentrok di Shanghai Cina Gara-gara Pembatasan Covid -19 yang Sangat Ketat

- 28 November 2022, 14:15 WIB
Polisi dan Warga Bentrok di Shanghai Cina Gara-gara Pembatasan Covid -19 yang Sangat Ketat
Polisi dan Warga Bentrok di Shanghai Cina Gara-gara Pembatasan Covid -19 yang Sangat Ketat /Pixabay/Oleg Elkov

"Kami tidak ingin masker, kami ingin kebebasan. Kami tidak ingin tes COVID, kami ingin kebebasan," teriak salah satu kelompok sebelumnya.

Baca Juga: Warga China Ngamuk Berbondong-Bondong Tolak Lockdown

Kebakaran pada hari Kamis di gedung perumahan bertingkat tinggi di kota Urumqi, ibu kota wilayah Xinjiang, protes di picu setelah video insiden yang diposting di media sosial yang menyebabkan tuduhan bahwa lockdown yang terjadi merupakan faktor yang menyebabkan 10 orang meninggal.

Pejabat Urumqi tiba-tiba mengadakan konferensi pers pada dini hari Sabtu untuk menyangkal tindakan pencegahan penularan COVID telah menghambat upaya melarikan diri dan penyelamatan.

Banyak dari 4 juta penduduk Urumqi telah berada di bawah Lockdown terlama di negara itu, dan dilarang meninggalkan rumah mereka selama 100 hari.

Pada hari Minggu di Shanghai, polisi terus berjaga-jaga di Jalan Wulumuqi, yang dinamai Urumqi, mereka berjaga bila ada orang yang protes yang menimbulkan pengunjuk rasa.

"Kami hanya menginginkan hak asasi manusia kami. Kami tidak dapat meninggalkan rumah kami tanpa mendapatkan tes. Kejadian di Xinjiang yang terlalu memaksa orang," kata seorang pengunjuk rasa berusia 26 yang tidak mau dimintai identitasnya tersebut.

"Orang-orang di sini tidak melakukan kekerasan, tetapi polisi menangkap mereka tanpa alasan. Mereka mencoba menangkap saya tetapi orang-orang di sekitar saya mencengkeram tangan saya dengan sangat keras dan menarik saya ke belakang sehingga saya dapat melarikan diri."

Baca Juga: VIRAL! Rumah ‘UFO’ Di China, Ternyata Ini Faktanya

Menjelang Minggu malam, ratusan orang berkumpul di kawasan itu. Beberapa berdesak-desakan dengan polisi mencoba membubarkan mereka. Orang-orang mengangkat lembaran kertas kosong sebagai ekspresi protes.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x