Network
KILAS KLATEN – Sekitar pukul 19.00 ET pada Sabtu malam, miliarder penjelajah Hamish Harding mengunggah foto di Instagram untuk mengungkapkan bahwa ia berada di antara kru kapal selam OceanGate yang sedang dalam perjalanan menjelajahi reruntuhan Titanic.
"Saya dengan bangga akhirnya mengumumkan bahwa saya bergabung dengan OceanGate Expeditions untuk Misi RMS TITANIC sebagai spesialis misi di kapal selam yang akan menuju ke Titanic," tulis Harding. "Karena musim dingin terburuk di Newfoundland dalam 40 tahun terakhir, misi ini kemungkinan besar akan menjadi misi berawak pertama dan satu-satunya ke Titanic pada tahun 2023. Jendela cuaca baru saja terbuka dan kami akan mencoba menyelam besok."
Harding mengatakan bahwa lima anggota kru, termasuk penyelam asal Prancis Paul-Henri Nargeolet, pengusaha asal Pakistan Shahzada Dawood, dan putranya Sulaiman Dawood, telah berlayar dengan OceanGate dari St Johns, Newfoundland, Kanada, pada hari Jumat.
Baca Juga: Berapa Biaya Yang Dihabiskan Untuk Ekspedisi Titanic Dari OceanGate?
Awak kapal yang terdiri dari lima orang diturunkan ke laut dengan kapal selam OceanGate sepanjang 22 kaki, Titan, pada pukul 7.30 pagi hari Minggu, kata teman dekat Harding, Jannicke Mikkelsen, kepada The Independent. Lebih dari dua jam kemudian pada pukul 9.47 pagi, kapal tersebut kehilangan kontak dengan Polar Prince, menurut Mikkelsen.
Kapal Titan OceanGate itu diprogram untuk mengirimkan "ping" setiap 15 menit untuk menunjukkan lokasinya. Sinyal terakhir dikirim sekitar pukul 10.00 pagi, menurut The Times. Tidak ada kontak lebih lanjut dengan kapal tersebut sejak saat itu.
Titan biasanya membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk mencapai reruntuhan Titanic, yang terletak sekitar 4.000 meter di bawah laut. Menurut CNN, Titan seharusnya muncul kembali ke permukaan sembilan jam setelah memulai misinya sekitar pukul 13.30 ET. Ketika gagal muncul kembali, kru kapal membunyikan alarm kepada pihak berwenang 25 menit kemudian.
