NASA Luncurkan Roket Untuk Mempelajari Supernova Berusia 20.000 Tahun

- 29 Oktober 2023, 19:37 WIB
Gambar file NASA ini menunjukkan gambar pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx yang turun menuju asteroid Bennu untuk mengumpulkan sampel permukaan asteroid tersebut
Gambar file NASA ini menunjukkan gambar pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx yang turun menuju asteroid Bennu untuk mengumpulkan sampel permukaan asteroid tersebut /Arizona State University/

Kilas Klaten – Sebuah roket NASA yang membawa instrumen pencitraan dan spektroskopi khusus akan melakukan perjalanan singkat ke luar angkasa pada Minggu malam untuk mencoba mengambil data sebanyak mungkin dari sisa-sisa supernova yang sudah lama dikagumi di rasi bintang Cygnus.

 

Target dari peluncuran roket NASA adalah awan debu dan gas raksasa yang dikenal sebagai Lingkaran Cygnus atau Nebula Kerudung, yang terbentuk setelah ledakan ledakan sebuah bintang sekitar 20.000 tahun lalu, dan masih terus mengembang.

NASA berencana untuk meluncurkan roket pada misi ini pada pukul 23:35 ET pada hari Minggu, 29 Oktober dari White Sands Missile Range di New Mexico.

Baca Juga: Terbaru! Inilah Yang Dibawa NASA Dari Asteroid Bennu

Integral Field Ultraviolet Spectroscopic Experiment, atau INFUSE, akan mengamati Lingkaran Cygnus selama beberapa menit, menangkap cahaya dalam panjang gelombang ultraviolet-jauh untuk menerangi gas yang panasnya mencapai 90.000-540.000 derajat Fahrenheit.

Pesawat ini diperkirakan akan terbang hingga ketinggian sekitar 150 mil sebelum terjun payung kembali ke Bumi.

Lingkaran Cygnus berada sekitar 2.600 tahun cahaya jauhnya, dan terbentuk dari runtuhnya sebuah bintang yang diperkirakan berukuran 20 kali lebih besar dari matahari.

Karena dampak dari peristiwa tersebut masih terus berlangsung, dengan awan yang saat ini mengembang dengan kecepatan 930.000 mil per jam, maka ia menjadi kandidat yang baik untuk mempelajari bagaimana supernova mempengaruhi pembentukan sistem bintang baru.

"Supernova seperti yang membentuk Lingkaran Cygnus memiliki dampak yang sangat besar pada pembentukan galaksi," kata Brian Fleming, peneliti utama misi INFUSE.

Baca Juga: NASA Akan Luncurkan Layanan Streamingnya Sendiri Akhir Tahun

"INFUSE akan mengamati bagaimana supernova membuang energi ke Bima Sakti dengan menangkap cahaya yang dipancarkan saat gelombang ledakan menabrak kantong-kantong gas dingin yang melayang-layang di sekeliling galaksi," kata Fleming.

Setelah INFUSE kembali ke Bumi dan datanya terkumpul, tim berencana untuk memperbaikinya dan pada akhirnya meluncurkannya lagi.

Baru-baru ini, wahana antariksa OSIRIS-REx milik NASA telah membawa pulang sampel dari asteroid Bennu dan para ilmuwan NASA menunjukkan kepada kita apa yang mereka temukan di alam semesta yang sangat luas.

Sederhananya, badan antariksa Amerika Serikat, NASA, ini membawa pulang koleksi sampel yang cukup besar dari berbagai macam batuan, partikel debu, dan partikel berukuran sedang.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Engadget


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah