KILAS KLATEN - Toxic relationship diartikan sebagai hubungan antar individu yang tidak saling mendukung, menunjukkan konflik dalam hubungan ketika salah satu orang berusaha untuk merusak pasangannya.
Hal tersebut biasanya ditunjukkan oleh adanya persaingan, tidak hormat dan kurangnya kekompakan.
Secara singkat bahwa toxic relationship suatu hubungan yang tidak sehat yang dirasanya terjadi pada remaja sebagai pertemanan atau pacar.
Masalah datang dari berbagai sumber, entah dari luar maupun dari dalam diri, disadari maupun tidak disadari, dan mempengaruhi hubungan seseorang dengan pasangan.
Baca Juga: Ingin Hidup Bahagia? Caranya Mudah, Ikuti Tips Berikut Ini
Tata pergaulan sepasang remaja di jaman modern ini banyak melanggar norma masyarakat dan sudah tidak sehat sehingga merusak diri sendiri dan membuat hancur di masa depan, hal tersebut merupakan salah satu dampak Toxic relationship .
Toxic relationship merupakan salah satu contoh dari bagaimana kemudian sebuah masalah mempengaruhi hubungan seseorang dengan pasangannya.
Beberapa tanda orang yang toxic relationship:
1. Tidak menghargai privasi
Sebagai teman sebaiknya tahu batasan-batasan pertemanan dan tidak mencampuri urusan pribadi.
Remaja yang toxic sering mencampuri urusan pribadi.
Baca Juga: Filsafat Stoikisme: Cara Hidup Tenang dan Bahagia
2. Jarang mendengarkan
Remaja yang toxic ingin didengarkan keluh kesahnya, tetapi tidak mau mendengarkan pasangannya.
Di sini ego kuat sekali sehingga cuek apa yang sedang terjadi.
3. Kebutuhan dan perasaan diabaikan oleh pasangan
Remaja yang toxic sering mengabaikan perasaan pasangannya, apalagi memperhatikan kebutuhan-kebutuhannya.
4. Cenderung memanfaatkan
Pada saat pasangannya membutuhkan sering menghindar, maunya remaja toxic diperhatikan dan ingin di bantu terus-menerus. Bila tidak dibantu, ia akan marah.
5. Sering mengatur
Remaja toxic tidak mau bila pasangannya bersama orang lain.
Dia akan mengatur dengan siapa pasangannya akan berteman.
Bila akan bertemu dengan seseorang harus ijin dulu, boleh atau tidak.
6. Cemburu Berlebihan
Remaja toxic takut kehilangan pasangannya sehingga dapat memicu dorongan agresi.
7. Perilaku dimotivasi oleh rasa takut, marah, atau bersalah kepada pasangan.
Baca Juga: Hari Bahagia Jomblo Dunia Telah Datang, Berikut Ini Sejarahnya
Toxic relationship disebabkan oleh sering menyakiti pasangan secara tidak sadar, tidak penuh kasih sayang, terlalu buta tentang cinta, kurangnya pendidikan, kurang percaya diri, tidak memiliki pilihan lain dan pengalaman buruk di masa lalu.***