KILAS KLATEN – Temuan satu kasus polio terjadi di Kabupaten Pidie, Aceh pada Jumat, 18 November 2022 setelah kasus gagal ginjal akut yang dinilai telah berakhir dan tidak memunculkan kasus baru.
Kasus polio tersebut juga telah ditetapkan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa), hal tersebut karena polio dapat menyebabkan penderitannya mengalami kelumpuhan permanen dan kematian.
Kementrian Kesehatan juga mengatakan bahwa Indonesia masih memiliki risiko tinggi mengenai penyebaran virus polio.
Untuk itu, kita perlu mengenali apa itu polio? dan bagaimana polio dapat menginfeksi manusia.
Simak penjelasannya berikut.
Dilansir Kilas Klaten dari Healthline, polio dikenal sebagai penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau lebih dikenal dengan WHO, satu dari dua ratus infeksi polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
Polio tidak menunjukkan gejala-gejala yang signifikan, diperkirakan 95 hingga 99 persen penderita yang tertular virus polio tidak menunjukkan gejala.
Namun, tanpa gejala orang yang yang terinfeksi virus polio masih dapat menularkan virus dan menyebabkan infeksi pada orang lain.
Lalu bagaimana virus polio dapat menginfeksi seseorang?
Sebagai virus yang sangat menular, polio dapat menular melalui kontak dengan kotoran yang terinfeksi. Benda yang juga terkena kotoran juga dapat menularkan virus, kadang virus tersebut juga dapat menular melalui bersin atau batuk.
Orang dengan daerah tinggalnya memiliki akses terbatas ke air mengalir atau toilet siram dapat rentan terkena polio yang sumbernya berasal dari air minum yang telah terkontaminasik oleh kotoran manusia yang terinfeksi.
Baca Juga: Indonesia Waspada KLB Polio, Begini Gejala Awal, Cara Penanganan, dan Pencegahan Polio
Menurut Mayo Clinic, virus polio dapat dengan mudah menular sehingga siapa pun yang tinggal dengan seseorang yang mengidap virus tersebut juga dapat tertular.
Usaha untuk mencegah polio adalah dengan dengan vaksinasi polio.
Perawatan yang umum dilakukan juga meliputi, istirahat, mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit (dengan saran dokter), obat antispasmodik untuk mengendurkan otot, antibiotik untuk infeksi saluran kemih dan ventilator portable untuk membantu pernapasan, terapi fisik, untuk kasus kelumpuhan memerlukan kursi roda atau alat mobilitas lainnya.
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai polio, munculnya kasus polio dapat menjadikan kita lebih peduli tentang perlunya menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan.***