Rendahnya Imunisasi Dasar, Banyak Ditemukan Kasus Campak dan Difteri Pada Anak

26 November 2022, 13:00 WIB
Rendahnya Imunisasi Dasar, Banyak Ditemukan Kasus Campak Dan Difteri Pada Anak /Antara/Yulius Satria Wijaya

KILAS KLATEN - Kasus campak dan difteri yang terjadi pada anak-anak di Aceh dilaporkan memiliki jumlah cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyimpulkan bahwa imunisasi dasar lengkap di Aceh masih sangat rendah.

Meningkatnya kasus campak dan difteri karena imunisasi kita sangat rendah," ujar Pelaksana Tugas Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine.

Prima menjelaskan bahwa imunisasi dasar lengkap di Aceh memang cukup rendah selama beberapa tahun ke belakang.

Baca Juga: Penyakit Polio Dapat Dicegah Dengan Imunisasi, Berikut Penjelasannya

Ia mengatakan kasus campak dapat memicu meningkatnya penyakit-penyakit lain, seperti pneumonia, radang otak, dan diare.

“Anak yang terkena campak ini paling diwaspadai ketika memiliki komplikasi, jadi kematian bukan tidak mungkin karena kasus campak ini,” lanjut Prima.

Kemenkes juga mencatat pada 2020 sebanyak 33 kasus difteri di Aceh, pada 2021 sebanyak 13 kasus, dan pada 2022 ada delapan kasus dengan dua di antaranya meninggal dunia.

Oleh sebab itu, Prima mengajak masyarakat Aceh untuk rutin membawa anaknya melakukan imunisasi, karena penyakit-penyakit tersebut dapat dicegah melalui imunisasi.

Baca Juga: Stress saat Usia Remaja, Apa Dampaknya bagi Kesehatan?

Ia mengatakan saat ini Aceh sedang melakukan sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio, tetapi ke depan diharapkan juga ada sub-PIN penyakit lainnya untuk memenuhi cakupan imunisasi.

“Pelaksanaan sub-PIN harapannya untuk mengejar imunisasi dan imunisasi rutin lainnya juga harus ditingkatkan, supaya kasus campak, difteri juga bisa kita turunkan, kalau bisa jangan sampai ada,” ujarnya.

Salah satu yang sedang viral, satu kasus polio telah ditemukan di Kabupaten Pidie, Aceh.

Baca Juga: Trauma Healing: Pemulihan Emosi dan Ketakutan Pasca Bencana

Kemudian dua penyakit lainnya, campak dan difteri yang makin banyak bermunculan di Aceh.

Dalam data Kemenkes, kasus campak melesat sampai 1.510 pada tahun 2022.

Untuk itu, Prima mengimbau anak-anak di Aceh segera menerima imunisasi dasar lengkap lewat pelaksanaan sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN).

Selain itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan, selama dua tahun terakhir atau sejak 2020-2021, cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastis.

Baca Juga: Mengenal Tentang Hypophrenia, Menangis Tanpa sebab yang Perlu Diketahui

Pada 2020 misalnya, target imunisasi sebanyak 92 persen sementara cakupan yang dicapai 84 persen.

Begitu pula pada 2021, target imunisasi mencapai 93 persen namun yang dicapai hanya 84 persen.

Adapun hingga saat ini sudah lebih dari 11 juta anak telah mendapatkan imunisasi campak rubela.

Pada imunisasi kejar, untuk imunisasi tetes sudah sekitar 138 ribu anak, imunisasi polio suntik sekitar 140 ribu anak, dan imunisasi pentavalen hampir 160 ribu anak.

Baca Juga: Lakukan Hal Ini Untuk Mengatasi Hypophrenia

"Penurunan cakupan imunisasi diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Ada sekitar lebih dari 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021," kata dia.***

Editor: Masruro

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler