Benarkah Fluoride dalam Pasta Gigi Bisa Picu Kanker? Simak Penjelasan Para Ahli

- 14 Juni 2022, 10:29 WIB
Pasta Gigi Bisa Picu Kanker
Pasta Gigi Bisa Picu Kanker /pexels.com/PhotoMIX Company

KILAS KLATEN - Pro dan kontra mengenai penggunaan bahan kimia, seperti fluoride dan glycerin dalam pasta gigi bermerk yang selama ini kita gunakan, terus terjadi di dunia ilmiah.

Fluoride dalam pasta gigi diduga bisa menyebabkan kanker tulang. Itulah klaim yang diungkapkan oleh beberapa peneliti baru-baru ini. Kendati, selama lebih dari 40 tahun, Badan Kesehatan Inggris menyatakan, jika fluoride telah melalui proses yang aman dan efektif.

Hal itu telah melalui percobaan di mana bahan kimia fluoride dicampurkan air dan digunakan sekitar 6 juta masyarakat Inggris di mana dapat melawan kerusakan gigi.

Baca Juga: 6 Cara Ampuh Kendalikan Hormon Stres Kortisol, TipsnBagi Kamu Pengidap Stres!

Namun, kini para peneliti mengungkapkan fakta mengejutkan di balik kandungan fluoride dalam pasta gigi di mana memiliki dampak serius yang bisa memicu kanker tulang dan kandung kemih serta menurunkan kecerdasan anak.

Profesor kebijakan kesehatan di Centre for Health Service Studies Stephen Peckham di Kent University mengatakan, proses yang dilakukan sebelumnya tanpa melibatkan riset yang cukup mengenai keamanan dan efektivitasnya sendiri.

Ia mengatakan pada The Guardian; “Itu merupakan kebijakan kesehatan para pakar gigi yang sudah begitu mendarah daging, hingga orang cenderung menolak kritikan terhadapnya.

Baca Juga: Waspada, Ini 7 Gejala Penumpukan Racun di Tubuh Anda

“Anda tak bisa begitu saja mengatakan bahwa air fluoride itu aman atau efektif. Terdapat masalah di mana faktanya memang lebih suram dari hanya sekedar dinilai secara negatif.

Prof Peckham telah memimpin sebuah penelitian tentang hipertiroid, yang bisa menyebabkan kegelisahan, masalah tidur, dan kelemahan otot dan sangat berhubungan dengan fluoride.

Ia menambahkan, bahwa ia ingin melihat proses ini berhenti dan memulai studi yang melihat dampak terhadap anak-anak yang terkena kandungan fluoride maupun tidak.

Hal ini muncul setelah Cochrane Collaboration, sebuah organisasi yang terdiri dari 14 ribu akademisi yang mengkaji fakta-fakta mengenai kandungan fluoride awal tahun ini, namun mereka gagal sampai pada kesimpulan.

Baca Juga: 7 Tips Cantik di Usia 30-an Jangan di Lewatkan

Para peneliti menemukan data yang menunjukkan, terdapat beberapa efektivitas dalam pengurangan risiko kerusakan gigi, namun kajian hanya mempertimbangkan fakta yang dapat diterima sebelum tahun 1975, dan risiko terjadi bias pun cukup tinggi.

Inggris merupakan salah satu negara di dunia yang mengizinkan skema kandungan fluoride, di mana ditujukan untuk mengirim 1 mg kimia per liter. Berbanding terbalik dengan di AS, tahun ini negeri Paman Sam itu mengurangi penggunaan fluoride dalam cairan sampai 0,7 mg per liter.

Tapi, lagi-lagi Badan Kesehatan Inggris melanjutkan untuk kembali pada skema, dan mengatakan tetap “aman dan efektif”. Pemerintah mengatakan, fluoride dibutuhkan untuk melawan kerusakan gigi.

Namun, berdasarkan riset, 45 persen dari sedikitnya kelompok anak-anak usia 1-4 tahun pernah dirawat di rumah sakit akibat penggunaan fluoride untuk perawatan diri tahun lalu dibanding yang tidak.***

Editor: Diyo Suroso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah