Network
KILAS KLATEN - Asap rokok adalah campuran lebih dari 7000 bahan kimia, termasuk ratusan racun.
Merokok adalah penyebab utama kematian dan penyakit yang dapat dicegah di dunia. Ini juga satu-satunya produk konsumen legal yang bila digunakan sebagaimana dimaksud, membunuh separuh penggunanya.
Namun bukan hanya perokok yang terkena dampak rokok. Asap rokok mengandung setidaknya 250 bahan kimia beracun, termasuk karbon monoksida, amonia, arsenik, dan formaldehida.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperkirakan bahwa perokok pasif menyebabkan sekitar 46.000 kematian setiap tahun di Amerika Serikat.
Baca Juga: Optimalisasi Kenaikan Cukai Rokok, YLKI Sampaikan Permintaan Larangan Penjualan Rokok Ketengan
Rokok sebenarnya terbuat dari daun tembakau yang telah dikeringkan dan diawetkan. Proses ini awalnya ditemukan oleh kolonis Amerika John Rolfe pada tahun 1611 setelah ia membawa benih dari Meksiko ke Virginia dan mulai menanamnya di pertaniannya.
Saat ini, rokok diproduksi oleh mesin yang menggulung daun tembakau menjadi tabung kertas dengan filter di salah satu ujungnya. Perusahaan rokok menghabiskan jutaan dolar setiap tahun untuk iklan guna meyakinkan orang bahwa merokok membuat mereka terlihat keren atau canggih.
Rokok telah ada selama berabad-abad, tetapi baru pada abad ke 20 rokok menjadi cukup populer untuk menjadi bahaya kesehatan. Pada 1920-an dan 1930-an, dokter mulai memperhatikan peningkatan kanker paru-paru di antara pasien mereka yang merokok.
Awalnya, mereka mengira ini karena orang-orang merokok lebih banyak dari sebelumnya. Tetapi kemudian mereka menyadari bahwa orang-orang tidak lagi merokok, mereka hanya menarik napas lebih dalam dari sebelumnya.
