Libur Lebaran Telah Usai Biasanya Seseorang Alami Post Holiday Blues, Apakah Anda Termasuk?

- 27 April 2023, 08:40 WIB
Ilustrasi - Post Holiday Blues
Ilustrasi - Post Holiday Blues /pixabay

KILAS KLATEN - Libur Lebaran merupakan momen yang ditunggu sebagian besar masyarakat Indonesia, namun, ada kalanya setelah berlibur muncul gangguan yang disebut Post Holiday Blues.

Lalu sebenarnya Apa itu Post Holiday Blues?

Psikolog klinis dan salah seorang pendiri Ohana Space Veronica Adesla, M.Psi, dalam pesan singkat kepada ANTARA, Rabu, menjelaskan Post Holiday Blues merupakan perasaan negatif yang tidak menyenangkan sehabis liburan.

Perasaan negatif yang muncul bisa berupa rasa sedih, sepi, cemas, lelah, kecewa, atau tidak bersemangat ketika harus kembali ke rutinitas seperti biasanya.

“Biasanya, kemunculan perasaan ini sifatnya sementara, berlangsung selama beberapa hari sehabis liburan panjang,” kata Veronica.

Akibat post holiday blues, seseorang dapat merasa cemas ketika membayangkan harus kembali menjalani rutinitas, tidak bersemangat, kurang fokus, hingga tidak optimal dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Meski begitu, psikolog klinis dari Ohana Space Annisa Mega Radyani, M.Psi. menjelaskan post holiday blues bukanlah sebuah gangguan psikologis tertentu yang berbahaya.

Baca Juga: Stasiun KRL di Jabodetabek Dipadati Penumpang saat Libur Lebaran

Bahkan, terkadang post holiday blues cukup normal dialami banyak orang seusai liburan.

“Saat liburan, mungkin akan muncul emosi-emosi menyenangkan yang intens. Aktivitas tersebut mengaktifkan hormon-hormon dalam tubuh, seperti serotonin atau dopamin yang membuat tubuh merasa nyaman, rileks,” ujar Annisa.

Ketika aktivitas tersebut berhenti karena harus kembali ke rutinitas biasanya, hormon tersebut mungkin akan berkurang dan dapat menyebabkan emosi negatif serta ketidaknyamanan seusai berlibur.

Annisa mengatakan sejauh ini post holiday blues tidak memiliki tingkatan keparahan atau level yang spesifik.

Post holiday blues dapat dikatakan normal jika dirasakan selama satu atau dua minggu pascaberlibur.

Namun, jika post holiday blues terjadi lebih dari dua minggu, kemungkinan hal tersebut sudah cukup parah dan bisa mengarah ke masalah psikologis lainnya.

Co-director Johns Hopkins, Anxiety Disorders Clinic Paul Nestadt, MD mengungkapkan jika seseorang mengalami kesedihan usai liburan atau post-holiday blues.
 

Berikut iniadalah beberapa cara mengelola kesedihan yakni :

1. Tidur yang cukup

Penting untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap hari, tidak hanya untuk menjaga kesehatan mental, tetapi juga untuk mencegah kondisi kronis seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, dan tekanan mental.

2. Makan makanan yang seimbang dan bergizi

Stres selama musim liburan dapat menyebabkan orang mencari makanan tinggi lemak dan tinggi gula yang kemudian dapat menyebabkan lebih banyak stres atau kecemasan.

Untuk mempertahankan kebiasaan makan yang sehat selama liburan dan di hari-hari setelahnya, coba tambahkan atau gantikan makanan yang lebih sehat, termasuk buah dan sayuran segar, ke dalam menu makan.

3. Hindari alkohol

Menurut Dr. Nestadt, orang yang merasa sedih atau cemas dapat mengambil manfaat dari menjauhi alkohol, karena zat tersebut dapat membuat emosi negatif terasa lebih kuat atau lebih sulit untuk dikelola atau ditafsirkan.

Lakukan beberapa aktivitas fisik
Stres musim liburan dapat membuat orang tersesat dari rutinitas olahraga mereka, namun berolahraga secara teratur dapat bermanfaat bagi gejala depresi atau kecemasan.

4. Rutin Berolahrga

Untuk mempertahankan motivasi atau mulai berolahraga lagi, ajaklah anggota keluarga atau teman untuk berolahraga bersama, atau pilih aktivitas yang disukai agar tetap sibuk.

Terhubung dengan teman atau keluarga
Bersandar pada teman dan keluarga dapat membantu seseorang terus merasa terhubung dan tidak sendirian.

Koneksi yang dekat juga dapat berguna dalam membantunya menavigasi apa yang sedang dialami.

“Kemungkinan seseorang yang dekat dengan Anda dapat merasakan perasaan ini, dan berbagi dengan seseorang dapat menghilangkan rangkaian perasaan sendirian di dalamnya,” kata psikolog klinis di New York City, Naomi Torres-Mackie, PhD.
 
Baca Juga: Sudah Puas Makan Opor Saat Lebaran? Ternyata Ini Manfaat Daging Ayam untuk Kesehatan

5. Jadwalkan Kembali Kegiatan Rutin Sebelumnya

Jadwalkan kegiatan sebelumnya
Psikolog klinis Nicole Hollingshead, PhD mengatakan orang mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kesedihan pasca-liburan jika mereka tidak memiliki sesuatu untuk diharapkan setelah liburan.

"Jika beberapa bulan terakhir difokuskan untuk mempersiapkan liburan, idealnya Anda akan memiliki hal lain, seperti perjalanan atau aktivitas, yang Anda nantikan setelah liburan," kata dia.

Menurut dia, merencanakan sesuatu sebelumnya, besar atau kecil, dapat membantu seseorang mempertahankan momentum yang menggembirakan setelah musim liburan.

Mencoba sesuatu yang baru
Jika seseorang berencana membuat rencana untuk aktivitas di masa mendatang, dia dapat tetap berpegang pada sesuatu yang sudah terbukti benar, seperti makan di restoran favorit atau menjadwalkan berkumpul dengan teman dekat. Tapi dia juga bisa mencoba aktivitas baru seperti mencoba resep baru di rumah atau mengikuti kelas tertentu yang sudah lama diminati.

“Saat kita merasa sedih atau tertekan, kita sering kehilangan motivasi untuk melakukan sesuatu,” kata Hollingshead. “

Menurut dia, memiliki sesuatu yang dijadwalkan sebelumnya membantu seseorang untuk tetap bertanggung jawab dan melakukan hal-hal yang pada akhirnya membantunya merasa lebih baik.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x