Benarkah Fenomena Aphelion Penyebab Cuaca Menjadi Lebih Dingin? Ini Jawaban BMKG

27 Juli 2022, 14:30 WIB
Pesan berantai mengenai fenomena Alphelion kembali tersiar di beberapa WhatsApp Group /kilasklaten.com/

KILAS KLATEN - Pesan berantai mengenai fenomena Aphelion kembali tersiar di beberapa WhatsApp Group. Benarkah fenomena Aphelion penyebab cuaca menjadi lebih dingin? Berikut ini adalah jawaban BMKG.

Seperti diketahui, pesan berantai itu menyatakan klaim bahwa mulai hari ini sampai dengan 22 Agustus 2022 cuaca akan lebih dingin dari tahun-tahun sebelumnya karena adanya fenomena Aphelion.

Fenomena tersebut diklaim terjadi karena Bumi berada sangat jauh dari Matahari. Jarak antara Matahari dan Bumi menurut pesan yang beredar adalah 90.000.000 km.

Sementara, saat fenomena Aphelion terjadi, jarak antara Bumi dan Matahari akan meningkat menjadi 152.000.000 km.

Baca juga: Kabar Gembira, Kemenag dan LPDP Siapkan 10.000 Kuota Beasiswa PPG

Selain itu, pesan berantai itu juga menjelaskan bahwa fenomena Aphelion menyebabkan badan terasa pegal-pegal, tenggorokan tersumbat, demam, batuk, dan masalah pernapasan. Berikut ini pesan lengkap yang beredar di WhatAspp Group.

Mulai hari ini hingga 22 Agustus cuaca akan lebih dingin dan lebih dingin dari tahun lalu. Ini disebut fenomena Alphelion. Dimulai besok pagi jam 5-27.

Kita tidak hanya akan melihat tetapi juga mengalami efek dari Fenomena Alphelion.

Ini akan berakhir pada Agustus 2022.

Selama ini kita akan mengalami cuaca dingin yang belum pernah ada sebelumnya.. karena itu.. badan kita pegal-pegal dan tenggorokan tersumbat,

Demam, batuk dan masalah pernapasan terjadi. Oleh karena itu, lebih baik memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda dengan vitamin dan produk makanan sehat lainnya.

Jarak antara Matahari dan Bumi adalah 90.000.000 km. Tapi selama Fenomena Alphelion ini, jarak antara keduanya akan meningkat menjadi 152.000.000 km. Itu adalah peningkatan 66%.

Silakan bagikan ini dengan keluarga, teman, dan orang yang Anda cintai.

Sebenarnya pesan berantai tentang Fenomena Aphelion ini sudah pernah beredar pada awal tahun 2022 yang lalu. Bahkan sejak tahun 2018. Lantas, bagaimana tanggapan BMKG?

Sebagaimana dikutip dari situs kominfo.go.id, Plt Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko mengatakan, bahwa tidak benar cuaca dingin yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh fenomena aphelion.

“Memang benar bahwa fenomena Aphelion terjadi ketika titik Bumi berada paling jauh dengan Matahari. Itu karena bentuk orbit tidak berbentuk bulat sempurna, melainkan elips,” kata Urip Haryoko.

Baca juga: 440 Kursi Jabatan Kosong, Klaten Buka Pendaftaran Calon Perangkat Desa

BMKG juga pernah menyatakan, bahwa penurunan suhu lebih dominan disebabkan oleh sedikitnya kandungan uap di atmosfer, khususnya di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).***

Editor: Masruro

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler