4 Negara Ini Berbondong-bondong Daftarkan Kebaya Ke Unesco, Ada Apa?

26 November 2022, 12:28 WIB
4 Negara Ini Berbondong-Bondong Daftarkan Kebaya Ke Unesco, Ada Apa? /Pixabay/anas imam

KILAS KLATEN - Kebaya merupakan pakaian tradisional khas Indonesia yang sudah diakui UNESCO sebagai busana khas warisan bangsa.

Namun kabar tentang kebaya yang didaftarkan empat negara ASEAN ke Unesco membuat sejumlah warga Indonesia bingung.

Adapun keempat negara yang mendaftarkan kebaya ke Unesco adalah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand.

Seperti dikutip dari Strait Times keempat negara tersebut mendaftarkan kebaya dengan alasan upaya multinasional bersama.

Baca Juga: Mengerikan! Pemeran Wanita Video Mesum Kebaya Merah Ternyata Memiliki 31 Kepribadian

Sementara untuk penyerahan pendaftaran sendiri akan dilakukan pada tanggal 23 Maret 2023.

"Kebaya adalah pakaian tradisional wanita yang populer di wilayah tersebut," ungkap Dewan Warisan Nasional (NHB) Jumat 25 November 2022.

"Mewakili dan merayakan sejarah bersama di wilayah tersebut, mempromosikan pemahaman lintas budaya dan terus hadir dan secara aktif diproduksi dan dikenakan oleh banyak komunitas di Tenggara Asia," ujarnya.

Pernyataan yang sama juga disampaikan CEO NBH Chang Hwee Nee, bahwa nominasi bersama merupakan multikulturalisme dan akar bersama negara-negara tersebut.

"Kebaya telah, dan terus menjadi, aspek sentral dalam representasi dan tampilan warisan budaya dan identitas Melayu, peranakan dan komunitas lainnya di Singapura, dan merupakan bagian integral dari warisan kami," jelas Chang.

Baca Juga: Jokowi Menuju Bali Pada Minggu Siang, Usai KTT ASEAN di Kamboja

"Sebagai kota pelabuhan multikultural, dengan hubungan lintas Asia Tenggara dan dunia,"lanjutnya.

Keinginan Singapura untuk mendaftarkan Kebaya ke Unesco sudah muncul sejak tahun 2022.

Dimana saat itu Singapura melakukan inventarisasi terhadap 102 elemen budaya lokal, termasuk pembuatan kecap dan budidaya anggrek.

"Sebagai kota pelabuhan multikultural, dengan hubungan lintas Asia Tenggara dan dunia," ungkap NBH.

Baca Juga: Peran Teknologi Komunikasi dalam Interaksi Antar Ruang di Negara-negara ASEAN

Terkait pendaftaran kebaya ke Unesco oleh 4 negara sudah didiskusikan pada bulan Agustus dan Oktober 2022.

Dimana NHB melakukan enam diskusi kelompok terarah yang dihadiri 48 peserta untuk mendapatkan pandangan terkait dengan nominasi tersebut.

Kebaya merupakan pakaian tradisional yang dikenakan sebagai atasan dan sudah menjadi warisan bangsa sejak beratus-ratus tahun silam.

Saat ini Kebaya sendiri sudah dimodifikasi dengan sentuhan batik, tenun dan songket.

Baca Juga: Pemeran Video Kebaya Merah Berhasil Ditangkap Polisi, Ini Dia Identitasnya

Rancangan kebaya juga mengalami banyak transformasi yang tetap mengedepankan sisi feminitas dan keanggunan seorang wanita Indonesia.***

 

Editor: Masruro

Sumber: Strait Times

Tags

Terkini

Terpopuler