Siap-siap Pasang Sabuk Pengaman, Ekonomi Global diprediksi Resesi pada Awal Tahun 2023

1 Desember 2022, 19:20 WIB
Siap-siap, Ekonomi Global diprediksi Resesi pada Awal Tahun 2023 /instagram.com @jokowi/

KILAS KLATEN - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi di Jakarta, Rabu 30 November 2022, bahwa ekonomi global diperkirakan resesi pada awal 2023.

Dirinya juga memerintahkan agar seluruh jajaran pemerintah tidak boleh hanya bekerja “normal” seperti biasa di tengah situasi tidak normal. Pemerintah juga harus peka terhadap ancaman krisis.

“Tahun depan, tahun 2023 ini akan jauh lebih sulit lagi untuk semua negara, dan diperkirakan awal tahun depan sudah masuk kepada resesi global,” kata Jokowi yang kami lansir dari Antara.

Jokowi selanjutnya meminta seluruh jajaran pemerintah untuk berhati-hati dalam mengambil sebuah kebijakan memperhitungkan ancaman krisis ekonomi.

Baca Juga: PHK Terus Berlanjut, Ajaib Rumahkan Puluhan Karyawan dan Potong Gaji Para Petinggi

Dia menggambarkan, jika ada kekeliruan saat mengambil kebijakan, maka dampak yang terjadi akan sangat fatal.

Jokowi berpesan, agar senantiasa menerapkan kewaspadaan dan kehati hatian dalam ketika menyusun dan menerapkan kebijakan baik fisik maupun moneter.

Hal itu dirasa perlu untuk mencegah dan meminimalisir dampak dari krisis ekonomi global terhadap perekonomian dalam negeri.

 “Ini selalu terus saya sampaikan karena memang keadaannya tidak pada keadaan yang normal,” kata Presiden Indonesia tersebut.

Baca Juga: Pantasan Kaya-Raya, Ternyata Ini Sumber Pendapatan Ronaldo di Luar Sepak Bola

Menurut Jokowi, semua unsur pemerintah harus memahami bahwa situasi saat ini.

Dirinya mengatakan, situasi sekarang tidak mudah, bahkan tidak hanya Indonesia yang mengalaminya, melainkan negara-negara lain, bahkan negara maju di dunia juga menghadapi situasi yang sulit.

Situasi sulit tersebut ialah ancaman kenaikan inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, kritis sumber energy, dan krisis pangan yang disebabkan kendala stok pupuk.

Tidak hanya itu, Jokowi menambahkan, terdapat pula krisis finansial yang akan menghantui setiap negara dengan ancaman pembalikan arus modal.

Baca Juga: Bolehkah Habis Makan Langsung Minum? Begini Jawaban Ulama Hingga Pakar Medis

“Oleh karena itu, dalam menahkodai situasi yang sangat sulit ini, semuanya harus hati-hati. Policy,” ungkap Jokowi.

Indonesia saat ini masih mencatatkan laju pertumbuhan ekonomi yang baik hingga kuartal III 2022.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72 persen secara tahunan pada kuartal III 2022.

Meski arahnya positif, tetap saja pemerintah Indonesia perlu meningkatkan ekwaaspadaan terhadap ancaman bahaya krisis global seperti yang disampaikan Presiden Jokowi.***

Editor: Masruro

Tags

Terkini

Terpopuler