Benarkah Fenomena Aphelion Penyebab Cuaca Menjadi Lebih Dingin? Ini Jawaban BMKG

- 27 Juli 2022, 14:30 WIB
Pesan berantai mengenai fenomena Alphelion kembali tersiar di beberapa WhatsApp Group
Pesan berantai mengenai fenomena Alphelion kembali tersiar di beberapa WhatsApp Group /kilasklaten.com/

Demam, batuk dan masalah pernapasan terjadi. Oleh karena itu, lebih baik memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda dengan vitamin dan produk makanan sehat lainnya.

Jarak antara Matahari dan Bumi adalah 90.000.000 km. Tapi selama Fenomena Alphelion ini, jarak antara keduanya akan meningkat menjadi 152.000.000 km. Itu adalah peningkatan 66%.

Silakan bagikan ini dengan keluarga, teman, dan orang yang Anda cintai.

Sebenarnya pesan berantai tentang Fenomena Aphelion ini sudah pernah beredar pada awal tahun 2022 yang lalu. Bahkan sejak tahun 2018. Lantas, bagaimana tanggapan BMKG?

Sebagaimana dikutip dari situs kominfo.go.id, Plt Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko mengatakan, bahwa tidak benar cuaca dingin yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh fenomena aphelion.

“Memang benar bahwa fenomena Aphelion terjadi ketika titik Bumi berada paling jauh dengan Matahari. Itu karena bentuk orbit tidak berbentuk bulat sempurna, melainkan elips,” kata Urip Haryoko.

Baca juga: 440 Kursi Jabatan Kosong, Klaten Buka Pendaftaran Calon Perangkat Desa

BMKG juga pernah menyatakan, bahwa penurunan suhu lebih dominan disebabkan oleh sedikitnya kandungan uap di atmosfer, khususnya di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).***

Halaman:

Editor: Masruro

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x