Anak Bungsu Keluarga yang Tewas di Magelang, Sengaja Taruh di Racun Kopi dan Teh Orangtuanya

- 30 November 2022, 10:50 WIB
Anak Bungsu Keluarga yang Tewas di Magelang, Sengaja Taruh di Racun Kopi dan Teh Orangtuanya
Anak Bungsu Keluarga yang Tewas di Magelang, Sengaja Taruh di Racun Kopi dan Teh Orangtuanya /Pixabay/

KILAS KLATEN - Anak bungsu keluarga yang tewas di Magelang, Jawa Tengah, berinisial DD ternyata dengan sengaja menaruh racun di kopi dan teh yang diminum orangtua serta kakaknya.

Kini ia ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Dusun Prajenan, dengan korban meninggal Abbas Ashar, Heri Iryani, dan Dhea Chairunnisa tersebut.

Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Puro selakuDireskrimum Polda Jateng menuturkan bahwa DD yang merupakan anak kedua korban meninggal sudah ditetapkan sebagai tersangka karena kapolres sudah mendapatkan pengakuannya.

Polisi juga sudah mendapatkan barang bukti lain yang bisa mendukung terjadinya pembunuhan, namun itu harus diyakinkan dengan penyebab kematian.

Baca Juga: Sadis! Pria Asal Magelang Ini Tega Meracuni Semua Anggota Keluarganya Hingga Tewas

"Perbuatan ini dikenakan pasal pembunuhan berencana, ancamannya bisa seumur hidup ataupun hukuman mati," ucap Djuhandhani Rahardjo Puro, Selasa, 29 November 2022.

AKBP M. Sajarod Zakun, Pelaksana Tugas Kapolresta Magelang turut membenarkan terjadinya pembunuhan yang mengakibatkan tiga korban meninggal dunia diduga akibat keracunan tersebut.

Ia juga menyampaikan bahwa saksi DD diamankan pada Senin, 28 November 2022, untuk diambil keterangannya.

Semalam sudah dilakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka dan langsung pagi ini diterbitkan penahanan yang bersangkutan.

Baca Juga: Kronologi Siswa SMK Nurul Hikmah Tewas Tenggelam di Danau Bonardo, Berawal dari Bercanda

"Kejanggalan-kejanggalan dari TKP yang ada korban meninggal karena keracunan biasanya ada sisa muntahan, tetapi saat kami temukan di TKP 'clear' tidak ada," kata M. Sajarod Zakun.

Kejanggalan lain adalah pihak saudara atau keluarga dari pasangan suami istri yang meninggal minta untuk dilakukan autopsi jenazah, tetapu anak kedua korban ini tidak ingin diautopsi.

Namun bagi kami sebagai penyidik tetap dilakukan autopsi terkait korban meninggal dunia untuk melihat penyebab kematiannya karena dugaan kami keracunan sehingga perlu diautopsi," ujar M. Sajarod Zakun.

Baca Juga: Misteri Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Sang Anak Sempat Kasih Susu dan Menyisir Ibunya yang Sudah Meninggal

Dia menyampaikan motif sementara baik dari keterangan pelaku dan lingkungan sekitar tempat tinggal bahwa yang bersangkutan sakit hati karena diberi beban untuk menanggung kebutuhan keluarga.

Menurut keterangan dari M. Sajarod Zakun, orangtua pelaku dua bulan lalu baru saja pensiun kemudian kebutuhan rumah tangga cukup tinggi karena orangtua pelaku kebetulan memiliki penyakit sehingga butuh biaya pengobatan, sedangkan anak pertama (korban perempuan) tidak diberikan beban untuk menanggung semua kebutuhan.

"Namun yang diberi beban anak kedua yang saat ini ditetapkan sebagai tersangka," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Seorang Polisi Pengamanan KTT G20 Tewas, Lantaran Ditusuk Wanita Open BO Pesanannya

Dari situlah muncul niat karena sakit hati untuk menghabisi orangtua maupun kakak kandungnya sendiri.***

Editor: Masruro

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x