Ada Sekolah yang Sudah Menerapkan Full Day School, Apakah Baik untuk Tumbuh Kembang Anak?

1 Maret 2023, 12:22 WIB
Ada Sekolah yang Sudah Menerapkan Full Day School, Apakah Baik Untuk Tumbuh Kembang Anak? /pixabay

KILAS KLATEN - Full Day School pernah menjadi trending Topik pada tahun 2017 lalu. Ketika itu Muhadjir Effendy, yang merupakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan waktu itu menerbitkan Peraturan No 23 tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

Dalam aturan itu tertuang siswa Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) harus mengikuti proses pembelajaran mulai dari jam 07.00 hingga 16.00.

Hal itu tertuang dalam Permendikbud (Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Pasal 2 ayat (1) yang menyebutkan jika siswa diwajibkan mengikuti sekolah selama 5 hari dalam satu minggu, dengan durasi sekolah selama 8 jam dalam satu hari (termasuk waktu istirahat 30 menit per hari) atau 40 jam dalam satu minggu.

Dengan adanya peraturan tersebut justru mengundang pro dan kontra masyarakat.

Ada yang mendukung full day school lantaran memiliki manfaat bagi anak, namun tak sedikit pula yang menentangnya.

Lantas, apakah full day school baik untuk efektif untuk anak? Simak Faktanya berikut ini.

Baca Juga: Catat! Jangan Anggap Remeh, Ini Dampak Kurang Sayur bagi Tumbuh Kembang Anak

Apa itu Full Day School?

Full day school diambil dari kata bahasa Inggris yang terdiri dari kata "full" berarti penuh, "day" berarti hari dan "school" berarti sekolah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian full day school merupakan kegiatan sekolah yang dilakukan sepanjang hari mulai dari pagi hingga sore pukul 06.45-15.30 WIB, dengan waktu istirahat 2 kali (masing-masing selama 30 menit).

Strategi yang di miliki full day school juga menjadi strategi pendidikan yang dilakukan untuk mempersingkat waktu anak berada di luar sekolah

Sehingga di harapkan anak dapat menghabiskan waktunya dengan melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Awal mulanya, metode full day school sudah dilakukan di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok dan negara tersebut terbukti sudah berhasil mencapai tujuan pendidikan.

Dengan full day school, negara tersebut bisa menjadi solusi bagi orangtua dalam menyeimbangkan orangtua dan kariernya.

Setiap orang tua pasti berharap sekolah bisa membantu pertumbuhan dan pengembangan diri anak lebih banyak.

Wacana full Day Scholl, Di Indonesia  tahun 2017 lalu mengundang pro dan kontra.

Disatu sisi ada yang mengatakan jika full day school dapat menjauhkan anak dari keluarga dan lingkungan di tempat tinggalnya, ada pula yang mengatakan jika full day school membuat anak lebih fokus terhadap pendidikannya serta bisa berkembang menjadi diri yang lebih baik.

Meskipun begitu beberapa sekolah negeri atau swasta telah menerapkan sistem ini.

Baca Juga: Ketua KPAI: Kekerasan Pada Anak Akibatkan Dampak Negatif bagi Tumbuh Kembang

Tujuan Full Day School

Meskipun full day school mengundang pro dan kontra dari masyarakat, namun sistem ini memiliki tujuan tersendiri yaitu untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan baik dalam prestasi maupun karakter siswa.

Dengan mengikuti sistem full day school, maka orangtua tidak perlu khawatir jika anaknya menghabiskan waktu di luar rumah untuk hal-hal negatif serta memberikan dukungan kepada orangtua yang ingin berkarir dan kurang perhatian terhadap anaknya.

Full day school dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara menunjang kegiatan belajar mengajar lebih menyeluruh serta lebih banyak menjangkau perkembangan akademik siswa.

Dengan menghabiskan waktu lebih banyak di sekolah, siswa diharapkan tidak hanya bisa mendalami materi pelajaran, tetapi tidak juga bisa mengaplikasikan ilmu secara nyata.

Pemerintah juga berharap jika pelaksanaan full day school dapat menciptakan suasana kelas yang interaktif, menyenangkan dan praktis. Selain untuk mengembangkan mutu pendidikan, full day school juga menjadi salah satu strategi untuk menanamkan nilai positif, pembinaan aqidah dan akhlak kepada siswa, dengan memperkuat aspek perkembangan intelektual, fisik, sosial dan emosional pada proses pembelajaran.

Sehingga, selain mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas, siswa juga dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakatnya, mulai dari ekstrakurikuler mengaji, palang merah remaja, Pramuka, paskibra, atau ekstrakurikuler kesenian dan olahraga.

Baca Juga: Hari Ayah Nasional: Pentingnya Peran Ayah untuk Tumbuh Kembang Anak

Fakta Tentang Sistem Full Day School

Lantas spakah sistem ini baik untuk perkembangan anak atau tidak? Apakah bisa efektif belajar dengan sistem tersebut? Bagaimana dengan faktanya? Berikut fakta seputar sistem full day school di Indonesia, di antaranya:



1. Meminimalisir Siswa Melakukan Hal yang Tidak Baik di Luar Jam Sekolah

Seperti yang diketahui sebelumnya, sistem full day school mengharuskan siswa untuk menghabiskan waktu di sekolah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Hal ini dapat meminimalisir siswa melakukan hal yang tidak baik di luar jam sekolah.

Dengan begitu, maka orangtua tidak perlu terlalu cemas pada anaknya ketika mereka bekerja di kantor, karena anaknya berada dalam pengawasan sekolah.

2. Fokus Terhadap Pendidikan

Dengan menghabiskan waktu hingga sore di sekolah, maka siswa akan lebih fokus terhadap pendidikannya, mulai dari kegiatan belajarnya hingga kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan diri dan bakatnya.

Siswa juga dapat membangun komunikasi dan hubungan yang positif di lingkungan sekolah.

3. Dikhawatirkan Murid Mengalami Stres

Setiap siswa tentu memiliki kemampuan menyerap materi pembelajaran yang berbeda.

Tidak semua siswa mampu mengikuti sistem full day school, ada beberapa siswa yang dihadirkan mengalami stress karena kecapean atau jenuh.

Terlebih jika didalam sistem full day school, siswa masih diberikan tugas yang banyak. Hal tersebut membuat siswa dari SD hingga SMA merasa jenuh bahkan stres.

4. Siswa Kekurangan Waktu Bersama Orangtua

Sistem full day school dikhawatirkan dapat menjauhkan atau mengurangi waktu siswa bersama orangtuanya.

Hal ini karena mereka menghabiskan waktu di sekolah selama 8 jam, saat pulang ke rumah, mungkin mereka akan merasa keletihan.

Belum lagi jika mereka harus mengerjakan tugas yang diberikan sekolah, tentu hal tersebut dapat mengurangi waktu bersama orangtua.

Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh, Orangtua Wajib Pahami Tahap Tumbuh Kembang Anak

5. Tidak Semua Sekolah Memiliki Fasilitas yang Memadai

Salah satu tujuan full day school yaitu untuk mengawasi anak ketika orangtua tidak bisa selalu didekatnya karena pekerjaan atau hal lain.

Namun tujuan tersebut tidak dapat terlaksana jika kondisi sekolah tidak memiliki sarana atau fasilitas yang cukup untuk membuat siswa nyaman dan betah di sekolah.

Ini yang menjadi kendala pelaksanaan full day school di beberapa sekolah. Diperlukan anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan murid Selama belajar di sekolah seperti fasilitas bermain, berlatih kegiatan tertentu serta sarana pembelajaran lainnya.

6. Penerapannya Tidak Dapat Dilakukan Sama Rata

Seperti pembahasan sebelumnya, dimana tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai, sehingga penerapan full day school tidak dapat dilakukan sama rata.

Mengingat, terdapat perbedaan kondisi sosial antara masyarakat di perkotaan dan pedesaan.

Mungkin full day school dapat diterapkan di daerah perkotaan dengan baik, dimana kondisi kedua orangtuanya banyak yang bekerja kantoran serta fasilitas sekolah memadai.

Kesimpulannya adalah full day school ini ada sisi positif dan negatifnya, namun di harapkan anak bisa lebih mengambil dari sisi positifnya yaitu dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Tags

Terkini

Terpopuler