Wajib Tahu! Perbedaan Rapor Kurikulum Merdeka dengan Rapor Versi Lama Kurikulum 2013

2 Juli 2023, 12:10 WIB
Ilustrasi - Perbedaan rapor kurikulum merdeka dengan rapor kurikulum 2013/mtsn5sleman.sch.id /

KILAS KLATEN - Perbedaan mendasar dari kurikulum 2013 dirancang berdasarkan tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan sedangkan dalam Kurikulum Merdeka menambahkan pengembangan profil pelajar Pancasila.

Untuk diketahui bahwa perbedaan rapor Kurikulum Merdeka dengan rapor Kurikulum 2013 yakni perbedaan raport versi baru yang disebut Rapor Pendidikan Versi 2.0 dengan rapor versi lama.

Berikut ini adalah aspek perbedaan rapor Kurikulm Merdeka dengan rapor Kurikulum 2013.

Rapor Pendidikan versi 2.0 adalah versi rapor yang lebih dikenal di kalangan guru dengan nama Rapor Kurikulum Merdeka.

Rapor versi ini merupakan versi penyempurnaan dari rapor pada versi-versi sebelumnya, terutama rapor versi Kurikulum 2013.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah melakukan serangkaian perumusan ulang terkait format rapor setelah penerapan Kurikulum merdeka.

Baca Juga: Implementasi Kurikulum Merdeka Jenjang PAUD

Adapun perbedaan antara rapor kurikulum merdeka dengan rapor kurikulum 2013 adalah bahwasanya rapor kurikulum merdeka jauh lebih up date.

Rapor versi sebelum dianggap lebih sulit untuk dipahami dan dimengerti oleh tenaga pendidikan (guru), terutama wali kelas.

Hal ini dijelaskan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek, Irsyad Zamjani sebagaimana dimuat laman resmi Kemendikbudristek.

Irsyad menjelaskan bahwa rapor versi sebelumnya hanya melihat masalah melalui nilai dan indikator dari nilai tersebut.

“Hanya terdapat kategori capaian berupa kuata merintis dan berkembang, sedangkan sekolah belum memahami apa makna dari kata merintis dan berkembang," ujar Irsyad.

“Pembenahan juga masih sangat dangkal dan membuat sekolah kesulitan dalam melihat evaluasi hasil akademisi siswa,” lanjutnya.

Perbedaan kedua menurut Irsyad adalah bahwasanya Rapor Pendidikan Versi 2.0 jauh lebih efektif dalam mengevaluasi kinerja guru serta memberikan umpan balik pada peserta didik.

Hal karena menurut Irsyad dikarenakan platform baru ini menampilkan akar permasalahan dari setiap indikator.

Ia menjelaskan bahwa dalam rapor baru juga terdapat fitur yang dapat membantu mendorong peningkatan pelayanan guru dalam melayani peserta didik.

Lebih lanjut Irsyad menjelaskan bahwa perubahan yang dihasilkan dari adanya Rapor versi baru inibertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang menguntungkan sekolah dan siswa.

Sebab, secara sadar maupun tidak, platform rapor baru ini akan memicu sekolah untuk membenahi kualitas dirinya.

Baca Juga: Download Buku Penggerak SMP Kelas 7 Mapel Matematika Kurikulum Merdeka

Kualitas sekolah adalah sebuah hal yang sangat urgen ketika kita berbicara mengenai kualitas pendidikan secara umum.

Rapor versi baru juga mengandung saran-saran atau rekomendasi untuk mengatasi permasalahan, yang akan diterapkan dalam bentuk yang lebih relevan oleh kepala sekolah, guru dan warga sekolah lainnya.

”Di rapor pendidikan kita sudah memberikan indikasi-indikasi atau rekomendasi-rekomendasi bagaimana cara membenahi masalah yang ada,” ujar Irsyad.

“Tapi tentu saja bapak ibu kepala sekolah bersama guru dan warga sekolah mencari alternatif yang lebih relevan berdasarkan pengalaman dan observasi dari bapak ibu sekalian,” lanjutnya.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Tags

Terkini

Terpopuler