KILAS KLATEN - Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan merupakan salah satu materi yang wajib dipelajari oleh siswa Kelas 9 SMP dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA.
Materi Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan ini terdapat dalam buku teks IPA Kelas 9 SMP Cetakan Ke-2, 2018 Edisi Revisi. Buku ini merupakan salah satu buku yang digunakan oleh guru dan siswa Kelas 9 SMP dalam pembelajaran IPA.
Buku IPA Kelas 9 SMP yang menjadi salah satu sumber belajar utama untuk digunakan pada satuan pendidikan ini ditulis oleh Siti Zubaidah, dkk.
Di dalam bab Sistem Reproduksi pada Manusia sub bab Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan, siswa kelas 9 SMP akan mendapatkan pengetahuan tentang pengertian dan seluk beluk Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan.
Berikut ini adalah Rangkuman IPA Kelas 9 SMP Materi Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan yang diambil dari Buku IPA Kelas 9 SMP yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kemdikbudristek.
Rangkuman Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan Materi IPA Kelas 9 SMP
Secara umum, perkembangbiakan hewan dibagi menjadi dua cara, yaitu vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Beberapa hewan dapat melakukan perkembangbiakan aseksual seperti halnya tumbuhan.
a. Membentuk Tunas
Terdapat hewan yang mampu berkembang biak aseksual dengan cara membentuk tunas untuk menghasilkan keturunan. Contoh hewan yang melakukan perkembangbiakan dengan cara ini antara lain hewan dari Filum Porifera dan Coelenterata.
Contoh hewan dari Filum Coelenterata adalah uburubur dan Hydra sp. Hewan dari Filum Coelenterata yang dapat membentuk tunas, misalnya Hydra sp. dan uburubur dari jenis Obelia sp. dan Aurelia sp.
b. Fragmentasi
Planaria merupakan salah satu contoh hewan yang melakukan fragmentasi. Perkembangbiakan dengan cara ini terjadi melalui dua tahap. Tahap pertama adalah fragmentasi, yaitu pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi dua bagian atau lebih.
Selanjutnya, terjadi tahap regenerasi, yaitu setiap potongan tubuh induk tersebut membentuk bagian tubuh lain yang tidak ada pada bagian tersebut. Pada akhirnya, setiap potongan tubuh tersebut akan membentuk individu baru dengan bagian tubuh yang lengkap seperti induknya.
c. Partenogenesis
Partenogenesis secara alami dapat terjadi pada hewan lebah, semut, tawon, kutu daun, dan kutu air. Pada lebah, ovum yang dibuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi lebah betina, sedangkan yang tidak dibuahi akan tumbuh menjadi lebah jantan.
Lebah betina bersifat steril dan memiliki tugas sebagai pekerja dalam koloni lebah. Lebah jantan bersifat fertil. Lebah jantan mampu menghasilkan sel kelamin yang digunakan untuk membuahi sel telur yang dihasilkan oleh lebah ratu. Lebah ratu adalah lebah yang menghasilkan telurtelur yang menjadi lebah betina dan lebah jantan.
Selain lebah, kutu daun, dan kutu air juga dapat berkembang biak dengan cara partenogenesis. Kutu daun betina dan kutu air betina dapat terus menerus bertelur.
Telur yang dihasilkan akan berkembang dan menetas menjadi kutu betina tanpa didahului proses fertilisasi. Meski demikian fertilisasi tetap diperlukan untuk menghasilkan individu baru setelah beberapa generasi kutu mengalami partenogenesis.
Demikian Rangkuman Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan Materi IPA Kelas 9 SMP yang bisa dijadikan sebagai referensi siswa Kelas 9 SMP saat belajar materi mata pelajaran IPA.***