Rangkuman Dampak Mobilitas Sosial, Materi IPS Kelas 8 SMP

- 28 Agustus 2022, 23:55 WIB
ILUSTRASI Rangkuman Dampak Mobilitas Sosial, Materi IPS Kelas 8 SMP
ILUSTRASI Rangkuman Dampak Mobilitas Sosial, Materi IPS Kelas 8 SMP /Pixels/andrea-piacquadio/

KILAS KLATEN - Rangkuman materi Dampak Mobilitas Sosial merupakan salah satu materi yang dipelajari oleh siswa Kelas 8 SMP dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS.

Rangkuman materi Dampak Mobilitas Sosial ini diambil dari buku teks IPS Kelas 8 SMP Cetakan Kedua, 2017 Edisi Revisi.

Artikel rangkuman ini ditulis agar para siswa kelas 8 SMP semakin mudah belajar materi Dampak Mobilitas Sosial, karena bisa dipelajarai kapan saja dan di mana saja.

Buku IPS Kelas 8 SMP Cetakan Kedua, 2017 Edisi Revisi ini sendiri merupakan salah satu buku yang digunakan oleh guru dan siswa Kelas 8 SMP dalam pembelajaran IPS.

Buku IPS Kelas 8 SMP yang menjadi salah satu sumber belajar utama untuk digunakan pada satuan pendidikan ini ditulis oleh Mukminan, Endang Mulyani, M. Nursa’ban, dan Supardi.

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Halaman 83 Proses Mobilitas Sosial yang Terjadi pada Tetangga

Di dalam Bab 2 Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan Bab Dampak Mobilitas Sosial, siswa Kelas 8 SMP akan mendapatkan berbagai pengetahuan Dampak Mobilitas Sosial.

Berikut ini adalah Rangkuman IPS Kelas 8 SMP Materi Dampak Mobilitas Sosial yang diambil dari Buku IPS Kelas 8 SMP yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kemdikbudristek.

Rangkuman Dampak Mobilitas Sosial Materi IPS Kelas 8 SMP

Apabila semua mobilitas sosial bersifat ke atas (social climbing), tentu semua orang akan merasa senang.

Akan tetapi, selalu ada 3 (tiga) kemungkinan mobilitas sosial, yakni ke bawah, ke atas, dan ke samping.

Karena itulah, kita perlu memahami bahwa dampak terjadinya mobilitas sosial bersifat positif dan negatif.

Berikut ini beberapa dampak positif terjadinya mobilitas sosial.

a. Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju

Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di berbagai bidang.

Kita dapat membedakan kondisi Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan.

Pada masa penjajahan, banyak rakyat kecil yang tidak memiliki cita- cita menjadi camat, bupati, atau gubernur. Hal ini karena tidak adanya kesempatan untuk itu.

Bagaimana dengan sekarang? Banyak rakyat kecil kemudian berhasil menjadi pemimpin di berbagai bidang.

b. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial

Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.

Contoh: Indonesia sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri.

Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Hal itu berarti perlu peningkatan kualitas pendidikan.

Keberhasilan mobilitas sosial di Indonesia berarti membuat orang Indonesia memiliki kedudukan terhormat.

Cerdik cendekia yang semakin banyak secara langsung mendorong terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat.

Perubahan yang mudah dilihat, misalnya, pada masyarakat desa. Penduduk yang berhasil melakukan mobilitas sosial biasanya akan memengaruhi teman-teman atau masyarakat lainnya.

Hal ini berarti secara langsung akan mendorong terjadinya perubahan sosial budaya di desa tersebut.

Penduduk yang sebagian besar berpendidikan rendah, kemudian berpendidikan tinggi akan berpengaruh terhadap gaya hidup dan mata pencaharian mereka.

c. Meningkatkan Integrasi Sosial

Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial.

Contohnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai- nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta integrasi sosial.

Perubahan sosial yang terjadi pada suatu masyarakat akan mendapat respon yang berbeda dari masyarakat lain.

Respon tersebut dapat berupa tentangan, namun juga dapat berupa penerimaan. Penerimaan pengaruh yang diakibatkan mobilitas sosial tentu merupakan salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.

Mobilitas sosial juga membawa dampak negatif dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini dampak negatif mobilitas sosial.

a. Terjadinya Konflik

Mobilitas sosial merupakan salah satu perjuangan manusia dan kelompok sosial untuk mencapai posisi sosial yang semakin tinggi.

Dalam hal ini, sangat wajar kalau kemudian timbul persaingan, yang kerap juga memicu konflik. Dalam perjalanan kehidupan manusia, persaingan tidak dapat dihindarkan.

Persaingan selalu muncul dengan berbagai kategorinya. Bahkan, persaingan bisa menjelma menjadi konflik.

Perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan mendapat tentangan luar biasa dari penjajah. Konflik ini tidak dapat dihindarkan bahkan sampai terjadi perang.

Sebagai contoh kecil, perjuangan karyawan bawahan di suatu perusahaan untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi akan menghadapi persaingan dari karyawan lain.

Bahkan, dapat pula berhadapan dengan atasan yang takut kedudukannya digeser.

Contoh lain, perjuangan di dalam partai politik dan antarpartai politik. Semua partai politik berjuang salah satunya untuk memperoleh kekuasaan.

Kondisi ini tentu menimbulkan persaingan yang kadang memunculkan konflik. Kita tentu masih ingat peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Peristiwa tersebut merupakan salah satu dampak negatif dari ambisi mereka, jabatan, atau kekuasaan yang lebih tinggi.

Persaingan antarpartai politik di Indonesia mengakibatkan konflik yang membahayakan kelangsungan bangsa Indonesia.

Persaingan ataupun konflik perlu disikapi dengan bijaksana. Persaingan tidak dapat dihindarkan, tetapi persaingan yang tidak sehat akan menyebabkan konflik.

Karena itulah, setiap perubahan sosial hendaknya selalu dikelola dengan sikap yang positif.

Dengan demikian, tiap individu atau kelompok sosial yang berhasil atau gagal dalam usaha melakukan mobilitas sosial ke atas sama-sama ikhlas menerima kenyataan.

b. Gangguan Psikologis

Seseorang yang memiliki jabatan kadang khawatir kehilangan jabatan. Bahkan pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskan jabatan tersebut.

Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena diganti maupun karena sudah selesai masa tugasnya (pensiun), menjadi mudah gelisah.

Individu yang mengalami keadaan seperti ini termasuk mengalami gangguan psikologis. Hal tersebut akan membahayakan diri sendiri karena stres yang berkepanjangan akan melahirkan berbagai penyakit psikis dan fisik lainnya.

Contoh: darah tinggi, asam lambung, insomnia merupakan penyakit yang salah satunya disebabkan gangguan psikologis.

Gangguan psikologis seperti di atas tentu tidak akan terjadi pada individu yang lapang dada menerima keadaan, dan kemudian bertekad untuk berubah.

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Halaman 84-85 Perbedaan Mobilitas Vertikal dan Mobilitas Horizontal

Demikian Rangkuman Dampak Mobilitas Sosial Materi IPS Kelas 8 SMP yang bisa dijadikan sebagai referensi siswa Kelas 8 SMP saat belajar materi mata pelajaran IPS.***

Editor: Masruro

Sumber: Buku Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah