Pembukaan hutan untuk pengembangan sektor perkebunan, terutama sawit, menyebabkan pelepasan karbon ke bumi sehingga meningkatkan perubahan suhu bumi.
Hutan yang sesungguhnya berperan menyerap racun karbon dioksida hasil pencemaran, kemudian mengubahnya menjadi oksigen, membantu menciptakan hujan, menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa yang penting untuk mendukung bagi kehidupan manusia, hancur digantikan tanaman monokultur.
Padahal tanaman monokultur tidak akan mampu berperan seperti hutan di dalam mendukung pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Solusi mengatasinya ialah dengan menekan laju pembalakan hutan. Menjaga hutan-hutan yang tersisa dengan hukum yang kuat demi kelestarian dan lingkungan yang tetap terjaga hingga mewariskannya ke anak cucu.
c. Kepunahan Keanekaragaman Hayati
Dampak lanjutan dari kerusakan hutan tersebut bisa menjadi penyebab menurunnya keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. Bahkan tak hanya itu saja, banyak sekali alat komunikasi zaman sekarang menjadi informasi pengambilan flora dan fauna ilegal yang dijadikan sebagai barang jual beli membuat hewan dan tumbuhan Indonesia menjadi berkurang bahkan punah. Hal ini tentu dapat memperburuk permasalahan di lingkungan sekitar.
Solusi kepunahan keanekaragaman hayati adalah
1) Program untuk penangkaran satwa liar.
2) Konservasi in-situ dan konservasi ex-situ.
3) Memperluas habitat untuk satwa-satwa liar.