Network
KILAS KLATEN - Artikel berikut ini berisi kunci jawaban Bahasa Indonesia, kelas 10 SMA, halaman 40-41, menulis teks eksposisi, mengungkapkan kritik lewat senyuman, kurikulum merdeka.
Artikel kunci jawaban Bahasa Indonesia, kelas 10 SMA, halaman 40-41, menulis teks eksposisi, mengungkapkan kritik lewat senyuman, kurikulum merdeka dibuat sebagai referensi siswa kelas SMA saat belajar bahasa indonesia.
Buku di dalamnya terdapat soal-soal tentang mengungkapkan kritik lewat senyuman ini ditulis oleh Fadilah Tri Aulia, Sefi Indra Gumelar.
Berikut ini adalah soal Bahasa Indonesia, kelas 10 SMA, halaman 40-41, menulis teks eksposisi, mengungkapkan kritik lewat senyuman, kurikulum merdeka.
1. Tentukan topik fenomena sosial
2. Tentukan apa atau siapa yang akan menjadi responden
3. Buatlah contoh pertanyaan dari topik tersebut
4. Tentukan cara pengambilan data
5.Kumpulkan data sesuai pengambilan data
6.Olah data
7. Sajikan dalam bentuk teks eksposisi
a. Pernyataan pendapat
b. Argumen/hasil penelitian
c. Penegasan ulang / simpulan
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 3 Kurikulum Merdeka
Kunci jawaban Bahasa Indonesia, kelas 10 SMA, halaman 40-41, menulis teks eksposisi, mengungkapkan kritik lewat senyuman, kurikulum merdeka ini dibuat berdasarkan soal-soal yang ada di dalam Buku Paket bahasa indonesia Kelas 10 SMA Cetakan Ke-1, 2021.
Jawaban
1. Kenakalan remaja
2. Responden : anak muda
3. Apa saja contoh kenakalan remaja di era milenial?
4. Pengambilan data : survey
5. Kumpulkan data
6. Olah data
7. a. Kenakalan remaja menjadi hal yang perlu di waspadai dan lebih diperhatikan karena seiring berkembangnya seorang anak, sudah sewajarnya seorang remaja melakukan sebuah kenakalan. Selama kenakalan itu masih pada tingkat yang wajar.
b. Oleh karena itu peran orang tua dalam mendidik seorang anak apalagi remaja sangat diperlukan penanaman nilai, dan norma yang diberikan sejak dini dapat mempengaruhi sikap, perbuatan mental seorang anak untuk dapat memilah mana hal yang perlu ditiru, dan mana hal yang tidak patut ditiru, pada intinya seorang anak dapat melihat mana yang baik dan mana yang tidak baik.
