Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 67 Nilai-nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro

- 19 November 2022, 05:20 WIB
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 67 Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 67 Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro / Tangkapan layar Youtube.com/Penerus Para Nabi

KILAS KLATEN - Simak kunci jawaban dan pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 67 Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro berikut ini.

Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro merupakan salah satu materi yang wajib dipelajari siswa pada mapel Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 67.

Artikel kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 67 Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro ini dibuat sebagai referensi siswa dalam belajar Bahasa Indonesia.

Sebagai tambahan informasi saja, kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 67 Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro ini dibuat berdasarkan soal-soal dalam Buku Bahasa Indonesia Kelas 12 yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kemdikbudristek.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 75 Nilai-nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro

Buku teks Bahasa Indonesia Kelas 12 ini ditulis oleh Maman Suryaman, Suherli, dan Istiqomah.

Berikut ini adalah soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 67 Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro.

Soal Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 67 Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro

Latihan

Untuk meningkatkan pemahamanmu tentang nilai-nilai dalam novel sejarah, bacalah dengan saksama kutipan novel sejarah berikut ini, kemudian tentukan nilai yang terkandung di dalamnya.

Baca Juga: Nilai-nilai yang Ada dalam Teks Novel Sejarah Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu Adil

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 67 Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro

Nilai-nilai yang terkandung dalam novel Pangeran Diponegoro:

1. Nilai moral (Nilai yang yang dapat memberikan atau memancarkan petuah atau ajaran yang berkaitan dengan etika atau moral.

Kutipan:

"Hm." Jan Willem van Rijnst menerka-nerka ambisi Danurejo di balik pernyataan yang kerang-keroh itu. sambil menatap lurus-lurus ke muka Danurejo, .....

Nilai moral dalam kutipan di atas adalah orang yang cerdik akan bertindak dengan pengetahuan, tetapi yang bebal akan mengumbar kebodohannya.

Baca Juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro Menggagas Ratu Adil

2. Nilai Budaya (Nilai yang dapat memberikan atau mengandung hubungan yang mendalam dengan suatu masyarakat, peradaban, atau kebudayaan.

Kutipan 1:

"Tuan," kata Danurejo II, menundukkan kepala untuk menunjukkan sikap rendah hati, tapi dengan meninggikan rasa percaya diri dalam niat hati untuk mengasut. "Barangkali Tuan akan menganggap enteng perkara ini. Tapi, sebaiknya Tuan ketahui-sebab maaf, Tuan masih baru di sini-bahwa kami, bangsa Jawa, sangat peka terhadap suara hati, yaitu perasaan dalam tubuh insani yang sekaligus menjadi wisesa ruhani"

Nilai budaya dalam kutipan di atas adalah bangsa Jawa sangat peka dengan suara hatinya.

Baca Juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Mengidentifikasi Nilai-nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro

Kutipan 2:

"Perasaan benci yang direka di dalam piranti kebudayaan, yaitu kesenian, khususnya wayang dan tembang macapat, daya tahannya luar bias, dan daya serapnya amat istimewa merasuk dalam jiwa dalam sanubari dalam ruh, sepanjang hayat dikandung badan."

"Tunggu," kata Jan Willem van Rijsnt, ragu, dan rasanya asan-tak-asan. "Tuan bilang wayang dan tembang punya napas panjang? Bagaimana caranya Tuan menyimpulkan itu?"

"Maaf, Tuan Van Rijnst, perlu Tuan ketahui, wayang dan tembang berasal dari leluri Hindu-Buddha Jawa. Sekarang, setelah Islam menjadi agama Jawa, leluri wayang dan tembang itu tetap berlanjut sebagai kebudayaan bangsa. Apakah Tuan tidak melihat itu sebagai kekuatan?"

Nilai budaya dalam kutipan di atas adalah piranti kebudayaan, yaitu kesenian, khususnya wayang dan tembang macapat merupakan kekuatan bangsa.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 52 Perbandingan Teks Sejarah Borobudur dengan Novel Rumah Kaca

3. Nilai Sosial (Nilai yang berkaitan dengan tata pergaulan antara individu dalam masyarakat)

Kutipan:

Ketika Danurejo II datang kepadanya, dia menyambut dengan bahasa Melayu yang fasih, sementara pejabat keraton Yogyakarta yang merupakan musuh dalam selimut dari Sultan Hamengku Buwono II ini lebih suka bercakap bahasa Jawa.

"Sugeng", kata Danurejo II, menundukkan kepala dengan badan yang nyaris bengkok seperti udang rebus.

Jan Willem van Rijnst bergerak menyamping, membuka tangan kanannya, memberi isyarat kepada Danurejo untuk masuk dan duduk. Agaknya untuk penampilan yang berhubungan dengan bahasa Belanda beschaafdheid yang lebih kurang bermakna 'tata krama santun sesuai peradaban', alih-alih Jan Willem van Rijnst sangat peduli, dan hal itu merupakan sisi menarik darinya yang jali di antara sisi-sisi lain yang menyebalkan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 42 Hal Menarik dalam Novel Gajah Mada Bergelut dalam Takhta

Nilai sosial dari kutipan di atas tampak pada sikap Danurejo II yang tetap menghormatinya dan bersikap dengan ramah dan sopan kepada van Rijnst meski merupakan musuh dari Sultan Hamengkubuwono II. Begitu pula dengan van Rijnst yang sangat peduli dengan tata krama dalam menyambut tamunya.

4. Nilai Ketuhanan (Religi) – (Nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan atau bersumber pada nilai-nilai agama)

Kutipan:

Terlebih dulu mestilah dibilang, bahwa Jan Willem van Rijnst adalah seorang oportunis bedegong. Asalnya dari Belanda tenggara. Lahir di Heerlen, daerah Limburg yang seluruh penduduknya Katolik. Tapi, masya Allah, demi mencari muka pada pemegang kekuasaan di Hindia Belanda, sesuai dengan agama yang dianut oleh keluarga kerajaan Belanda di Amsterdam sana yang Protestan bergaris kaku Kalvinisme, maka dia pun lantas gandrung bermain-main menjadi bunglon, membiarkan hatinya terus bergerak-gerak sebagaimana air di daun talas.

Baca Juga: Nilai-nilai yang Ada dalam Teks Novel Sejarah Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu Adil

Nilai ketuhanan dalam kutipan di atas adalah van Rijnst adalah seseorang yang bukan taat beragama, karena van Rijnst beragama Katolik, tetapi ketika di Hindia Belanda, ia mengikuti agama Protestan.

Demikian kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Kegiatan 2 Halaman 67 Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah Pangeran Diponegoro.

Artikel soal dan kunci jawaban ini hanya untuk membantu siswa belajar Bahasa Indonesia. Kebenaran kunci jawaban ini tidak mutlak, sehingga tidak menutup kemungkinan ada jawaban lainnya.***

Editor: Masruro

Sumber: Buku Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah