Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 148-149 Kegiatan 5.8 Pola-Pola Pengembangan Teks Eksplanasi

- 8 Januari 2023, 14:53 WIB
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 148-149 Kegiatan 5.8 Pola-Pola Pengembangan Teks Eksplanasi
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 148-149 Kegiatan 5.8 Pola-Pola Pengembangan Teks Eksplanasi /

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 137 Menggunakan Pola Apakah Pengembangan Cuplikan Teks di Bawah

Baca Juga: LENGKAP! Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 146-147 Kegiatan 5.7 Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 148-149 Kegiatan 5.8 Pola-Pola Pengembangan Teks Eksplanasi

Contoh Jawaban:

Tsunami Selat Sunda

Paragaraf 1:

Tsunami Selat Sunda merupakan salah satu bencana alam yang akhir-akhir ini melanda bumi Indonesia. Namun, berbeda dengan bencana alam lain atau tsunami pada umumnya, tsunami kali ini berlangsungan dengan begitu senyap. Bahkan BMKG sekalipun yang merupakan badan berkompeten untuk hal-hal semacam ini dibuat seolah-olah kehilangan informasi terkait serangan tsunami. Informasi yang simpang siur semakin menambah banyaknya korban jiwa dan luka yang muncul akibat bencana ini.

Pola Pengembangan: Kausalitas

Paragaraf 2:

Tsunami sendiri merupakan salah satu fenomena alam yang menarik untuk dipelajari. Secara umum, terdapat tiga penyebab terjadinya tsunami yaitu gempa bumi, erupsi gunung berapi, hingga kondisi atmosfer. Pada kejadian tsunami Selat Sunda, para ahli dapat memastikan bahwa tsunami kali ini terjadi akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. Tsunami akibat erupsi gunung berapi sedikit berbeda dengan tsunami akibat gempa bumi. Untuk dapat menciptakan tsunami, sebuah gunung berapi yang terletak di dalam atau di daerah perairan harus mengalami erupsi dalam skala besar. Hal ini karena untuk menciptakan gelombang tinggi, diperlukan energi yang tidak sedikit. Ketika erupsi tersebut terjadi, sebagian besar material dinding gunung berapi akan luruh. Peluruhan inilah yang akan mendorong terciptanya gelombang tinggi dengan energi yang sangat masif menyertainya. Gelombang yang tercipta akan semakin tinggi dan mematikan ketika mendekati wilayah darat. Hal ini dikarenakan semakin landai dan dangkalnya wilayah yang dilewati oleh gelombang tsunami tersebut. Adapun bukti dari erupsi Gunung Anak Krakatau sebagai penyebab terjadinya tsunami Selat Sunda dipastikan melalui pengamatan udara setelah bencana terjadi. Informasi awal yang disampaikan oleh BMKG terkait tinggi gelombang yang tidak mencapai 1 meter dipatahkan dengan kenyataan di lapangan yang menunjukkan sebagian besar dinding gunung berapi longsor. Hal ini kemudian dipertegas dengan pernyataan saksi korban di lapangan yang menyatakan tinggi gelombang tsunami bahkan mencapai angka belasan meter. Tentunya angka ini dapat memberikan gambaran betapa dahsyatnya bencana yang melanda kawasan Selat Sunda kala itu, terutama mereka yang berada di kawasan pesisir pantai di sekitar Banten dan Lampung.

Pola Pengembangan: Kronologis

Paragaraf 3:

Bencana tsunami Selat Sunda setidaknya mengajarkan kita bahwa sebaik apapun pengetahuan kita tentang alam dan bencana, tetap ada hal yang tidak dapat kita pastikan. Kekuatan alam kerap melebihi daya manusia. Oleh karena itu, diperlukan tindakan preventif dan mitigasi bencana yang tepat agar di masa depan tidak perlu banyak saudara-saudari kita yang harus meregang nyawa akibat kelalaian kita dalam mengantisipasi dampak bencana.

Halaman:

Editor: Masruro

Sumber: Buku Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah