Sehingga, pengungkapan majas ini menggunakan perilaku manusia yang diberikan pada sesuatu yang bukan manusia, seperti benda-benda di kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat itu.
Benda yang bisa diberikan sifat manusiawi menggunakan majas ini termasuk tumbuhan, benda mati, hewan, awan, langit, dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan majas personifikasi, maka bisa membuat benda selain manusia dianggap seolah-olah hidup seperti halnya manusia. Misalnya benda mati yang digambarkan seolah bisa berjalan, bernapas, menari.. misalnya, hembusan angin di tepi pantai membelai rambut indahku.
Ciri-Ciri Majas Personifikasi
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang peniru. Maka dari itu, hal pertama yang akan dilakukan manusia adalah dengan mengapresiasi segala hal yang berada di sekitarnya. Rasa kepemilikan juga bisa jauh lebih dirasakan saat majas ini digunakan.
Benda sehari-hari yang selama ini cuma manusia rasakan manfaatnya, menjadi tampak lebih jelas daripada biasanya.
- Menggunakan kata yang menggambarkan sifat manusia
Ciri pertama adalah menggunakan kata yang menggambarkan adanya sifat manusia pada sebuah benda mati. Majas personifikasi adalah majas yang menggunakan kata-kata yang menggambarkan sifat manusia pada sebuah benda mati.
Dalam hal ini, kata yang digunakan sebetulnya bisa saja bersinggungan dengan antropomorfisme yang berkaitan dengan psikologi manusia. Antropomorfisme adalah penggambaran dari sifat manusia pada binatang, benda mati maupun tumbuhan.
Makhluk hidup yang bukan manusia atau benda mati ini diberikan karakteristik selayaknya seorang manusia.
Maksud dari penggambaran sifat manusia di sini adalah memberikan sifat-sifat manusia pada sebuah benda mati, mulai dari berbicaranya, berpikir, dan bertindak seperti manusia.