Dikaitkan dengan Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Apa itu Jainisme?

- 18 November 2022, 19:20 WIB
Dikaitkan dengan Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Apa itu Jainisme?
Dikaitkan dengan Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Apa itu Jainisme? /Geralt//Pixabay/

KILAS KLATEN - Sebelumnya, ramai menjadi diperbincangkan mengenai teori konspirasi yang mengaitkan dengan misteri kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat dengan istilah apokaliptik.

Orang dengan kepercayaan apokaliptik meyakini, bahwa hari kiamat akan segera tiba sehingga mengajarkan pengikutnya untuk menjual semua harta benda dan bunuh diri massal.

Yang terbaru, beredar dugaan lain yang menyebutkan bahwa kasus kematian satu keluarga di Kalideres dengan kepercayaan Jainisme.

Apa itu Jainisme?

Jainisme merupakan sebuah kepercayaan kuno dari India yang sudah ada sejak abad pertengahan sebelum masehi.

Baca Juga: Sosok Putu Ayu Saraswati, Pemandu Tur Para Pemimpin Dunia di KTT G20

Dalam Jainisme diajarkan jalan menuju kebaikan dengan cara tanpa melalui kekerasan dan meminimalisir kerusakan lingkungan hidup, termasuk hewan dan tumbuhan.

Sama seperti ajaran Hindu dan Budha, Jainisme juga mempercayai teori siklus reinkarnasi, yang meyakini adanya kehidupan baru setelah kematian.

Seseorang yang belum paripurna, belum sempurna hidupnya, setelah mati, jiwanya akan kembali ke bentuk makhluk, dan menjalani siklus kehidupan di dunia.

Kehidupan baru itu diciptakan dengan tujuan, agar seseorang yang belum sempurna, di kehidupan sebelumnya, bisa melakukan perbaikan menuju pencerahan puncak.

Baca Juga: Hikmah, Adab dan Cara Berpakaian Menurut Penjelasan Imam Al-Ghazali dari Kitab Minhaj Al-Arifin

Dalam ajarannya Jainisme, mereka mempercayai tindakan menyakiti makhluk hidup itu keliru, yang mencegahnya menjadi manusia paripurna.

Untuk itu, mereka mempraktekkan kehidupan tanpa kekerasan dan perusakan terhadap lingkungan.

Biasanya pengikut Jainisme merupakan seorang vegetarian, ekstremnya mereka hanya makan sedikit, bahkan tidak makan sama sekali.

Mereka anti kekerasan terhadap makhluk hidup. Mereka tidak akan melukai binatang sekecil apa pun, karena beranggapan semua makhluk hidup perlu untuk saling menghargai.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih, Resiko Pinjaman Online Ilegal dan Tips Memilih Pinjaman Online

Selain hidup tanpa kekerasan, Jainisme juga memiliki empat sumpah, yakni: selalu mengatakan kejujuran, tidak mencuri, mengekang hawa nafsu, dan tidak terikat pada duniawi.

Jainisme memiliki guru spiritualnya sendiri, 24 guru spiritual atau Tirthankaras yang merupakan tokoh pemimpin spiritual yang dipercayai telah paripurna dan terbebas dari reinkarnasi.

Mahavira atau nama lahirnya Vardhamana merupakan pimpinan ke-24 kepercayaan ini, konon ia dilahirkan dari golongan ksatria yang hidup pada 599 SM.

Ketika berusia 30 tahun, ia meninggalkan barang keduniaan untuk menjalani kehidupan pertapa.

Baca Juga: Berdoa Menurut Gus Baha: Jangan Minta Hal Aneh-Aneh, Cukup Ini Saja!

Setelah lebih dari 12 tahun puasa dan meditasi, Vardhamana mencapai pencerahan dan dianggap Mahavira (Pahlawan Besar).

Adakah kaitan Jainisme dengan misteri kasus kematian satu keluarga di Kalideres?***

Editor: Masruro

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah